Berita Lombok Barat

Cerita Pedagang Asongan Mengais Rezeki di Pelabuhan Lembar saat Arus Mudik Lebaran

Warga lingkar Pelabuhan Lembar memanfaatkan situasi ramainya pemudik untuk masuk ke areal Pelabuhan Lembar menjadi pedagang asongan

Penulis: Ahmad Wawan Sugandika | Editor: Idham Khalid
Ahmad Wawan Sugandika/TribunLombok.com
ARUS MUDIK - Wahyudi Efendi (72) pedagang asongan yang menjajakan jualannya di Pelabuhan Lembar Lombok Barat saat arus mudik 2025 berlangsung. 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Ahmad Wawan Sugandika

TRIBUNLOMBOK.COM, KOTA MATARAM - Situasi mudik lebaran dimanfaatkan oleh masyarakat yang berada di Pelabuhan Lembar untuk meraup cuan dengan berjualan sebagai pedagang asongan.

Dari pantauan TribunLombok.com, sejumlah pedagang asongan ini menjajakan berbagai jualan, seperti jajanan ringan berupa kacang dan lain sebagainya.

Salah seorang pedagang asongan di Pelabuhan Pembar, Wahyudi Efendi (72), mengatakan, situasi ramainya pemudik dimanfaatkannya untuk masuk ke areal Pelabuhan Lembar.

Ia mengakui, pihak ASDP cabang Kayang memang tidak mengizinkan pihaknya masuk ke dalam kapal, namun ia menjajakan jualannya ke pemudik yang sedang beristirahat.

Wahyu mengaku hanya berjualan beberapa jam saja dalam sehari, itupun dimulai sejak kepadatan pemudik yang biasanya datang sekira pukul 19:00 Wita atau selesai salat Isya.

Pada hari tertentu, terkadang semalaman full ia tak tidur, menawarkan dagangan ke satu persatu pemudik yang berdatangan.

“Kadang sampai pagi ketemu pagi lagi kita nggak tidur pak, alhamdulillah ada pah keuntungan buat makan dan jajan keluarga di rumah nanti pas lebaran,” ucap Wahyu, Minggu (30/3/2025).

Disebutkannya, keuntungan yang biasa didapatinya pun sehari kadang hanya Rp20 sampai Rp50 ribu. Itupun jika dagangan habis laku terjual.

“Kita modelnya ambil barang pak, ini setiap satu yang laku kita hanya dapat untung Rp2 ribu - Rp5 ribu, alhamdulillah sehari kalau rizkinya bisa dapat Rp20 ribu sampan Rp50 ribu,” singkatnya.

Di tempat terpisah, Manager ASDP cabang Kayangan Agus Djoko menyebutkan, sesuai aturan internasional penyebrangan, sebenernya di kapal tidak diperkenankan ada personil selain penumpang dan kru kapal.

“Jadi memang tidak diperkenankan baik itu pedangang asongan, pengamen dan lain sebagainya mereka di atas kapal,” katanya.

Oleh karena itu, secara bertahap pihaknya akan mengatur lalu lintas pelabuhan hingga bebas dari pedagang asongan dan lainnya ini.

Baca juga: Peningkatan Arus Mudik di Pelabuhan Lembar Tembus 23.115 Kendaraan pada H-1 Lebaran 2025

Kendati demikian, ke depan pedagang asongan hingga pengamen ini tidak akan dibuang, namun akan diberikan tempat di luar pelabuhan dengan skema zonasi.

“Kami akan berikan tempat pedagang tersebut ditempat yang sudah kami sediakan, dan kami sudah renovasi dan masih dalam progres hingga selesai nanti,” tuturnya.

Pelabuhan ini  lanjut dia, merupakan pelabuhan vital milik negara dan harus dalam kondisi aman, nyaman dan sefty.

“Dan ke depan di dalam pelabuhan hanya ada kegiatan oprasional orang mau menyebrang tidak ada kegiatan yang lain,” tutupnya.

(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved