Ramadan 2025
Apakah Cuaca Cerah Ciri-ciri Malam Lailatul Qadar? Simak Keutamaan dan Amalan Malam Seribu Bulan
Malam Lailatul Qadar, khusus diberikan kepada umat Nabi Muhammad SAW yang tidak diberikan pada umat yang lain
TRIBUNLOMBOK.COM - Bagaimana ciri-ciri malam tersebut dikatakan malam lailatul qadar?
Ragam pendapat ulama tentang waktu terjadinya.
Ada yang mengatakan terjadi pada tanggal 17 Ramadan.
Ibnu Abbas berkata lain, terjadinya di malam ke-27 Ramadan.
Sebagian besar ulama syafiiyah mengatakan terjadi di malam ganjil, 10 hari terakhir Ramadan.
Baca juga: Ciri-ciri Datangnya Lailatul Qadar: Sinar Matahari Lemah, Malam Penuh Kelembutan
Menurut Syekh Abdul Qadir Al-Jilani dalam kitab Al-Ghunyah li Thalibi Tariq al-Haqq ada beberapa tanda malam lailatul qadar. Ia mengatakan:
والأمارة في أنها ليلة القدر، أن تكون ليلة طلقة سمحة لا حارة ولا باردة. وقيل: لا يسمع فيها نباح الكلاب، وتطلع الشمس صبيحتها، ليس لها شعاع كالطست، وتكشف عجائبها لأرباب القلوب والولاية وأهل الطاعة لمن يشاء الله تعالى من المؤمنين من عباده، وعلى قدر أحوالهم وأقسامهم ومنازلهم في القرب من الله -عز وجل-.
“Indikasi bahwa malam tersebut adalah malam lailatul qadar adalah malam tersebut lembut, tidak panas, juga tidak dingin. Dan dikatakan bahwasanya pada malam tersebut tidak akan terdengar gonggongan anjing, dan matahari terbit di pagi harinya tanpa adanya sorot sinar seperti baskom.Keajaiban malam lailatul qadar akan diungkap oleh Allah kepada kaum mukminin (yang dikehendaki-Nya) yang mampu mengendalikan hati, juga kepada segenap wal dan ahli taat. Yang paling tinggi budi luhurnya dan yang paling dekat dengan Allah lah yang akan mendapatinya”. (Al-Ghunyah li Thalibi Tariq al-Haqq, II/23).
Pendapat Syekh Abdul Qadir ini sesuai dengan sebuah hadis Rasulullah, yang menjelaskan tanda-tanda malam lailatul qadar.
حَدَّثَنَا بُنْدَارٌ، حَدَّثَنِي أَبُو عَامِرٍ، حَدَّثَنَا زَمْعَةُ، عَنْ سَلَمَةَ هُوَ ابْنُ وَهْرَامَ، عَنْ عِكْرِمَةَ، عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ: «لَيْلَةٌ طَلْقَةٌ، لَا حَارَّةٌ وَلَا بَارِدَةٌ، تُصْبِحُ الشَّمْسُ يَوْمَهَا حَمْرَاءَ ضَعِيفَةً»
“diriwayatkan dari Ibnu Abbas, bahwasanya Rasulullah SAW menjelaskan ciri-ciri malam Lailatul Qadar dengan mengatakan “Malam yang penuh kelembutan, cerah, tidak begitu panas, juga tidak begitu dingin. Dan pada pagi hari matahari bersinar lemah dan nampak kemerah-merahan”. (Sahih Ibnu Khuzaimah, No. 2192, III/331)
Keutamaan Lailatul Qadar
Dalam Al-Qur’an dijelaskan bahwa malam Lailatul Qadar lebih mulia dari seribu bulan.
Allah SWT berfirman:
لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ
"Malam al qadar itu lebih baik dari seribu bulan."
Malam Lailatul Qadar lebih baik dari seribu bulan (83 tahun + 4 bulan).
Malam Lailatul Qadar, khusus diberikan kepada umat Nabi Muhammad SAW yang tidak diberikan pada umat yang lain, seperti dikutip dari laman Bimas Islam.
menurut Syekh Abu Muhammad Badruddin al-‘Aini dalam kitab , Umdatul Qari Syarah Shahihil Bukhari, juz XVII, halaman 168 bahwa Lailatul Qadar adalah anugerah Allah yang hanya diberikan kepada umat Nabi Muhammad SAW.
إِنَّ لَيْلَةَ الْقَدْرِ خَاصَةٌ بِهَذِهِ الْأُمَّةِ وَلَمْ تَكُنْ فِيْ الْأُمَمِ قَبْلَهُمْ
“Sesungguhnya malam Lailatul Qadar hanya khusus bagi umat ini (umat Nabi Muhammad), dan tidak ditemukan dalam umat sebelumnya.”
Menurut Syekh Abu Abdillah Muhammad bin Abdul Baqi az-Zaraqani dalam kitab Syarhu az-Zaraqani ‘alal Mawahib al-Ladunniyah hal ini tidak terlepas dari umur umat Nabi Muhammad SAW yang terbilang sangat singkat.
Misalnya saja, Rasulullah hanya berumur 63 tahun saja.
Tentu itu jauh berbeda dengan umat Nabi Musa dan Nuh yang bisa hidup ratusan tahun.
Di sisi lain, dikisahkan Rasulullah menceritakan satu hikayat pada para sahabatnya, bahwa ada 4 orang dari Bani Israil yang sangat rajin beribada pada Allah.
Tak tanggung-tanggung, ia menjalani ibadah selama delapan puluh tahun dan tidak pernah bermaksiat, ia hanya fokus tunduk dan patuh pada perintah Allah.
Empat orang tersebut Ayyub, Zakaria, Hizqil, dan Yusya’ bin Nun.
Selepas mendengar cerita kisah ketaatan Bani Israil tersebut, membuat para sahabat takjub.
Pasalnya umur mereka dianugerahkan umur yang panjang, dan dipergunakan dalam untuk beribadah, dan tidak pernah melakukan perbuatan dosa.
Di saat yang demikian, malaikat Jibril datang pada Rasulullah untuk mengabarkan tentang malam Lailatul qadar yang lebih mulia dari seribu bulan:
عَجَبَتْ أُمَّتُكَ مِنْ عِبَادَةِ أَرْبَعَةٍ ثَمَانِيْنَ سَنَةً لَمْ يَعْصُوْهُ طَرْفَةَ عَيْنٍ فَقَدْ أَنْزَلَ اللهُ عَلَيْكَ خَيْرًا مِنْ ذَلِكَ لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ. هَذَا أَفْضَلُ مِمَّا عَجَبَتْ أُمَّتُكَ
Artinya, “Telah heran umatmu akan ibadah empat orang selama delapan puluh tahun dan mereka tidak pernah bermaksiat sekalipun sebatas kedipan mata. Sungguh, Allah telah menurunkan bagimu (dan umatmu) yang lebih baik dari semua itu, yaitu malam Lailatul Qadar yang lebih baik daripada seribu bulan. Ini (lailatul qadar) lebih utama dari apa yang dikagumi oleh umatmu.”
Pada sisi lain, Syekh Abdul Qadir Al-jilani dalam kitab Al Ghunyah, alasan diberikan malam lailatul qadar pada umat Muhammad SAW ialah karena umur mereka yang pendek, sedangkan umat terdahulu dianugerahkan umur Panjang untuk beribadah pada Allah.
Kemudian Allah menganugerahkan malam Lailatul Qadar yang isinya lebih baik dan mulia dari seribu bulan.
Baca juga: Mengenal Tradisi Maleman Masyarakat Sasak Menyambut Lailatul Qadar
Dengan adanya malam tersebut, diharapkan umat Nabi Muhammad SAW tidak akan tertinggal dari segi amal kebajikan.
وقيل: إنه عرض على النبي -صلى الله عليه وسلم -أعمار أمته فاستقلها، فأعطى ليلة القدر.
“Dihikayatkan bahwasanya Nabi Muhammad SAW itu diperlihatkan durasi umur dari umatnya, karena relatif sedikit, maka beliau diberi lailatul qadar”.
Cara Mendapatkan Lailatul Qadar
1. Menghidupkan qiyamul lail dengan shalat isya, tarawih dan witir dan shalat subuh berjamaah.
Disebutkan dalam hadis riwayat imam Bukhari dari Abu Hurairah, dia berkata bahwa Nabi Saw. bersabda:
مَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
“Barangsiapa menghidupkan malam Lailatul Qadar (dengan beribadah) karena iman dan mengharap pahala dari Allah, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.”
2. Memperbanyak membaca Al-Qur’an.
Pasalnya, selama bulan Ramadan setiap kaum Muslim sangat dianjurkan untuk memperbanyak membaca kitab suci Al-Qur’an.
Sebab Al-Qur’an diturunkan pada malam Lailatul Qadar. Hal itu dibuktikan dengan Nabi Muhammad yang melaksanakan tadarus Al-Qur’an dengan Jibril di malam Ramadhan.
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَجْوَدَ النَّاسِ وَكَانَ أَجْوَدَ مَا يَكُونُ فِي رَمَضَانَ حِينَ يَلْقَاهُ جِبْرِيلُ وَكَانَ جِبْرِيلُ يَلْقَاهُ فِي كُلِّ لَيْلَةٍ مِنْ شَهْرِ رَمَضَانَ فَيُدَارِسُهُ الْقُرْآنَ
“Rasulullah Saw. adalah orang yang paling dermawan, dan beliau bertambah kedermawanannya di bulan Ramadan ketika bertemu dengan malaikat Jibril, dan Jibril menemui beliau di setiap malam bulan Ramadan untuk mudarosah (mempelajari) Alquran.”
3. memperbanyak doa dan istigfar pada Allah.
Hal ini berdasarkan pada hadits yang diceritakan dari Aisyah ra, "Aku berkata, ’Ya Rasulullah! Apa pendapatmu bila aku menjumpai Lailatul Qadar. Apa yang aku ucapkan di dalamnya? Beliau menjawab, ‘Ucapkanlah doa, ‘Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pengampun. Engkau menyukai pengampunan. Maka ampunilah aku."
4. melaksanakan i’tikaf terutama sepuluh malam terakhir bulan Ramadan.
Dalam hadis riwayat imam Bukhari dan Muslim dari Aisyah, Nabi bersabda:
كَانَ رَسُولُ اَللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا دَخَلَ اَلْعَشْرُ-أَيْ: اَلْعَشْرُ اَلْأَخِيرُ مِنْ رَمَضَانَ- شَدَّ مِئْزَرَهُ، وَأَحْيَا لَيْلَهُ، وَأَيْقَظَ أَهْلَهُ
“Nabi SAW ketika masuk sepuluh terakhir bulan Ramadan, mengencangkan kain bawahnya, menghidupkan malamnya, dan membangunkan keluarganya.”
(*)
| Bacaan Takbiran Idul Fitri 2025 atau 1446 Hijriah Lengkap Beserta Makna Terjemahan Serta Dalilnya |
|
|---|
| Selamat Lebaran 2025! Ini Link 40 Twibbon Kartu Ucapan Idul Fitri 1446 H GRATIS, Jadikan Story WA! |
|
|---|
| Jadwal Imsakiyah Buka Puasa 30 Maret 2025, Puasa Hari ke-30 Ramadan 1446 H, Jabodetabek Hingga Bali |
|
|---|
| Tribun Lombok Bersama Alfamart Berbagi Berkah Jelang Lebaran |
|
|---|
| Penentuan Idul Fitri 2025 Hari Ini Sabtu 29 Maret 2025, Cek Jadwal Link Live Sidang Isbat Lebaran |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.