Berita NTB

PDIP NTB Minta Keplosian Profesional Menangani Kasus Kematin Rizkil Watoni

Politisi PDI Perjuangan NTB meminta aparat kepolisian agar bekerja lebih profesional dan berhati-hati dalam menangani kasus kematian Rizal Watoni

Penulis: Ahmad Wawan Sugandika | Editor: Idham Khalid
ISTIMEWA
SURAT DAMAI - Nasruddin, ayah Rizkil Watoni menunjukkan surat perjanjian damai dalam kasus dugaan pencurian HP usai mediasi di Polsek Kayangan, Senin (18/3/2025). Tapi sang anak memilih mengakhiri hidup karena diduga mendapat tekanan dari oknum kepolisian. 

TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Anggota DPRD NTB Raden Nuna Abriadi angkat bicara soal peristiwa tragis yang menimpa seorang pemuda asal Dusun Batu Jompang, Desa Sesait, Kecamatan Kayangan, Lombok Utara, Rizkil Watoni yang berbuntut pembakaran Polsek Kayangan.

Politisi PDI Perjuangan ini meminta aparat kepolisian agar bekerja lebih profesional dan berhati-hati dalam menangani sebuah kasus.

"Jangan memberikan rasa ketakutan dan was-was apalagi intimidasi berlebihan pada korban hingga keluarga korban," ujar Raden Nuna, Sabtu (22/3/2025).

Pihaknya menilai, penanganan kasus ini sangat tidak profesional dan justru memperburuk keadaan.

Hal itu, menyusul, kasus ini seharusnya dapat selesai dengan cara sederhana yakni ketika HP sudah dikembalikan.

Namun, penanganan oleh Polsek Kayangan justru menjadi tindakan berlebihan yang tidak memperhatikan kondisi mental korban.

"Kami minta aparat kepolisian agar tidak lagi menimbulkan rasa ketakutan sebelum ada kepastian penanganan kasusnya. Pastikan lebih hati-hati pada setiap penanganan kasus," kata Raden Nuna.

Ia berharap masyarakat di wilayah Kayangan dan KLU agar tetap tenang dan menunggu hasil proses penyelidikan yang kabarnya akan dilakukan jajaran Polda NTB.

Baca juga: Atap Rumah Warga Rusak Diterjang Puting Beliung di Lombok Timur, Kerugian Mencapai Rp35 Juta

Meski demikian, Nuna meminta agar proses penyelidikan dilakukan secara transparan dan tidak ada yang ditutupi.

"Jika memang Pak Kapolda akan turun tangan menuntaskan pemeriksaan kasus di Kayangan, maka kita minta agar transparan. Ini untuk menahan dan menjawab kekecewaan publik," jelas Nuna Abriadi.

Kapolres Lombok Utara, AKBP Agus Purwanta bersama Pejabat Utama (PJU) mendatangi langsung keluarga korban Rizkil Watoni, yang meninggal bunuh diri diduga endapatkan tekanan dari oknum polisi, pada Sabtu (22/3/2025).

Kapolres bersama para PJU diterima baik orang tua dari almarhum Rizkil Wathoni, Nasruddin.

Pihak Polres beserta jajaran mengklaim diundang untuk turut hadir dalam peringatan 9 hari kematian Rizkil Watoni.

Agus pada kesempatan itu juga mewakili segenap jajaran Polres Lombok Utara mengucapkan bela sungkawa yang sedalam dalamnya.

“Ucapan bela sungkawa yang sedalam-dalamnya dari kami Polres Lombok Utara atas kejadian yang menimpa almarhum Rizkil Watoni,” ungkapnya.

Sumber: Tribun Lombok
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved