Berita Lombok Utara
Teriakan ‘Bayar Polisi’ Warnai Aksi Demonstrasi di Polsek Kayangan, Buntut Kematian Rizkil Watoni
Kematian Rizkil Watoni merupakan bentuk kemunduran penegakan hukum di Lombok Utara
Penulis: Ahmad Wawan Sugandika | Editor: Idham Khalid
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Ahmad Wawan Sugandika
TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK UTARA - Teriakan ‘bayar-bayar polisi’ menggema pada iring-iringan massa aksi yang datang menggeruduk Polsek Kayangan, buntun kematian Rizkil Watoni warga Kayangan Lombok Utara yang bunuh diri beberapa waktu lalu.
Masa aksi yang mengatas namakan “Warga Lombok Utara Peduli Rizkil Wathoni” ini datang membawa baner yang menunjukkan duka mendalam atas kematian korban Rizkil Watoni.
Ketua Kasta NTB DPD Lombok Utara, Yanti pada orasinya menyebutkan, saat ini warga Lombok Utara kecewa dengan dugaan tindakan yang dilakukan oleh oknum angota Polsek Kayangan.
“Kita disuguhkan sebuah tindakan penuh dengan dugaan intimidasi yang dilakukan oleh oknum kepolisian, kita punya bukti,” ucapnya lantang pada aksi yang berlangsung, Jumat (21/3/2025).
Baca juga: Oknum Pegawai Dinas Koperasi NTB Kuasai Aset Daerah, Pemprov Tunggu Niat Baik untuk Dikembalikan
Aksi ini lanjut dia, merupakan bentuk menunjukkan kekuatan rakyat yang menyuarakan kebenaran.
Menurut Yanti, kematian Rizkil Watoni merupakan bentuk kemunduran penegakan hukum di Lombok Utara.
“Sebelumnya kami percaya pada temen APH dengan banyak kasus yang diungkap, tapi dengan kasus ini saya sudah tidak percaya lagi,” tegasnya.
Pihaknya juga mengecam keras oknum yang diduga melakukan intimidasi dan pemerasan kepada korban RW.Pihaknya meminta Polsek, Polres,
Polda NTB, hingga Polri mengusut tuntas kasus ini dengan segera menerjunkan tim investigas.
“Jadi hari ini kita tunjukkan bahwa semua element masyarakat tergabung dalam masyarakat Lombok Utara masih memiliki solidaritas terhadap RW,” tutupnya.
(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.