Berita Mataram

Harga Cabai di Mataram Mahal: Pembeli Kesulitan, Pedagang Mengaku Rugi

Sejumlah harga bahan pokok lain di pasar di Mataram ikut naik imbas naiknya harga cabai

TRIBUNLOMBOK.COM/WAWAN SUGANDIKA
HARGA CABAI NAIK - Pedagang cabai di Pasar Mandalika Kelurahan Bertais, Kecamatan Sandubaya, Kota Mataram. Harga cabai rawit merah awalnya Rp100 ribu kini menjadi Rp180 ribu. 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Ahmad Wawan Sugandika

TRIBUNLOMBOK.COM, KOTA MATARAM - Harga cabai di Kota Mataram pada pekan pertama puasa Ramadan menembus Rp210 ribu per kilogram.

Seorang pengunjung Pasar Bertais, Kota Mataram Hasniawati mengungkap cabai menjadi bahan pokok utama untuk urusan dapurnya. 

“Ini yang kita cari kalau masak, sekarang naik. Naiknya malah di bulan Ramadan, sudah nggak ada pemasukan ditambah beban kenaikan pula, rugi!,” ucap pembeli cabai asal Baretais, Hasniawati, Selasa (4/2/2025).

Tak hanya itu cabai rawit juga sulit dicari sehingga Wati kemudian menggantinya dengan cabai kering.

Baca juga: Pekan Pertama Ramadan, Harga Cabai di Mataram Tembus hingga Rp210 Ribu per Kg

“Jadi kalau cabai kering kan lumayan pedes ya pak, kalau pagi ya mau nggak mau kalau nggak tahan kadang sakit perut,” keluhnya.

Seorang penjual cabai di Pasar Mandalika Bertais Masitah mengaku merugi dengan kenaikan harga cabai.

Sebelum harga cabai naik, keuntungannya sudah tipis.

Dia mengurai harga cabai rawit hijau kini Rp70 ribu per kilogram dari sebelumnya Rp60 ribu.

Kemudian cabai rawit merah awalnya Rp100 ribu kini menjadi Rp180 ribu.

Cabai besar Rp62 ribu per kilogram dari sebelumnya Rp60 ribu.

Cabai keriting semula harganya Rp70 ribu kini menjadi  Rp80 ribu per kilogram.

Pedagang bumbu dapur di Pasar Taliwang, Kabupaten Sumbawa Barat, Rabu (30/7/2024).
Pedagang bumbu dapur di Pasar Taliwang, Kabupaten Sumbawa Barat, Rabu (30/7/2024). (TRIBUNLOMBOK.COM/ROZI ANWAR)

Bawang merah pun ikut naik menjadi Rp40 ribu dari sebelumnya Rp32 ribu per kilogram. 

“Untuk komoditas lain masih stabil pak, cuman cabai ini aja dibilang rugi ya rugi, sama sama rugi lah bukan hanya pembeli saja, kami juga penjual rugi di bandar,” tandasnya.

Sebelumnya, Kepala Dinas Perdagangan Kota Mataram, Uun Pujianto mengatakan, kenaikan harga ini bukan hanya saja di Kota Mataram, namun merata di sejumlah daerah di Indonesia.

Bidang Bapokting Disdag Kota Mataram mencatat harga cabai lokal di semua pasar sudah menyentuh Rp210 ribu per kilogram. 

Adapun, kenaikan harga ini diakibatkan menipisnya stok cabai lokal di petani. 

Petani cabai yang kebanyakan berasal dari Lombok Timur saat ini mengalami gagal panen imbas cuaca buruk.

“Penyebabnya (kenaikan harga cabai lokal) karena ini kan ujan gagal panen itu penyebab utamanya,” kata Uun.

Pemkot Mataram telah menyiapkan langkah antisipasi melalui program pasar murah dan kolaborasi pasar keliling (Kopling) yang bekerjasama dengan Bulog dan Bank Indonesia yang digelar 1-26 Maret 2025.

"Harga cabai di Kopling jauh lebih murah, karena itu kita dapatkan dari (Kelompok Tani) binaannya BI,” pungkasnya.

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved