Berita Lombok Tengah

Jasad Mengapung di Laut Areguling Diduga Korban Tindak Pidana, Keluarga Sebut Pelaku Sudah Ditangkap

Jasad korban diautopsi di RS Bhayangkara Mataram guna mengetahui penyebab kematian serta mengidentifikasi identitas korban

Penulis: Sinto | Editor: Wahyu Widiyantoro
Istimewa
EVAKUASI JASAD - Nelayan mengevakuasi mayat di perairan Pantai Areguling, Desa Tumpak, Kecamatan Pujut, Lombok Tengah, Selasa (18/2/2025). Jasad korban diautopsi di RS Bhayangkara Mataram guna mengetahui penyebab kematian serta mengidentifikasi identitas korban. 

Laporan Wartawan Tribunlombok.com, Sinto

TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TENGAH - Polsek Kawasan Mandalika Polres Lombok Tengah bersama Badan Sar Nasional (Basarnas) mengevakuasi sesosok mayat berjenis laki-laki ditemukan mengambang di Pantai Are Guling, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah, Selasa (19/2/2025) sekitar pukul 04.00 WITA. 

Mayat yang ditemukan saat nelayan Bau Nyale tersebut diketahui atas nama Fery Irawan (24) warga Dusun Senang, Desa Pengembur, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah.

Berdasarkan informasi yang diterima Tribun Lombok, terduga pelaku sudah diamankan polisi termasuk satu orang saksi.

Perwakilan keluarga korban, Sairi mengungkap dua orang sudah diamankan.

Baca juga: Mayat Mengapung di Pelabuhan Kayangan Ternyata Pemancing yang Tenggelam di Pantai Lawar Sumbawa

Namun dia belum mengetahui apakah yang bersangkutan pelaku pembunuhan atau pihak yang terkait dengan kematian korban.

Sairi mencurigai keluarganya itu menjadi korban pembunuhan

"Tadi saya sendiri yang membuka mayatnya. Kecurigaan keluarga, ini dibunuh karena otaknya hancur ini. Kalau cuma karena tenggelam mungkin hanya matanya saja yang hilang," jelas Sairi. 

Dikatakan Sairi, jenazah korban saat ini akan diautopsi di RS Bhayangkara.

Autopsi belum dilakukan karena terkendala dokter autopsi yang saat ini berada di Bima. 

Pihaknya mengharapkan segera dilakukan autopsi agar jasad korban bisa dimakamkan di TPU Desa Pengembur.

Kapolsek Kawasan Mandalika AKP Rahel Elsa Mbuik, menerangkan, proses evakuasi berlangsung dengan penuh kehati-hatian mengingat kondisi jenazah yang sudah mulai mengalami pembekakan dan pembusukan. 

Setelah berhasil dievakuasi, jenazah kemudian dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut dan autopsi guna mengetahui penyebab kematian serta mengidentifikasi identitas korban.

Ia juga mengimbau kepada masyarakat yang merasa kehilangan anggota keluarga agar segera melaporkan ke pihak kepolisian untuk membantu proses identifikasi.

"Hingga saat ini, pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengungkap penyebab kematian korban," pungkasnya. 

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved