Warga Nekat Melintasi Jembatan Bakong yang Nyaris Ambruk di Lombok Barat
"Ya mau bagaimana lagi, ada rasa was-was, rasa takut itu ada, tetapi bagaimana lagi?" kata Bahri, warga Desa Bakong Dasan, Kecamatan Lembar.
Penulis: Ahmad Wawan Sugandika | Editor: Sirtupillaili
TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Jembatan Bakong yang menghubungkan wilayah Kecamatan Lembar dan Desa Kebon Ayu, Kecamatan Gerung, Lombok Barat nyaris ambruk akibat cuaca buruk, pada Selasa (11/2/2025) sore.
Pemerintah pun sudah menutup sementara akses jembatan ini untuk umum. Meski demikian, sampai saat ini, Senin (17/2/2025), warga masih menggunakan jembatan ini untuk aktivitas sehari-hari.
Pantauan Tribun Lombok, Minggu (16/2/2025), konstruksi jembatan sudah rusak parah. Jalan jembatan tampak miring ke sisi selatan. Pada bagian tengah terlihat lekukan dan patahan aspal. Kerangka besi jembatan pun sudah miring dan bengkok.
Dua sisi jembatan sudah dipasangkan pembatas jalan/road barrier warna orange untuk mencegah warga melintas.
Tetapi satu blok pembatas jalan terbuka dan dijadikan akses keluar masuk pengendara sepeda motor. Meski tampak sangat berbahaya, warga tetap ramai lalu lalang melintasi jembatan tersebut.
Baca juga: Jembatan Bakong Nyaris Ambruk, Polsek Lembar Pasang Peringatan Larangan Melintas
Alasan warga, jembatan itu satu-satunya jalan alternatif agar lebih cepat sampai tujuan. Mereka bisa menghemat waktu dan biaya dibandingkan harus memutar ke arah kota sejauh 3 kilometer melalui bundaran Gerung.
Meski ada rasa cemas dan takut, warga lebih memilih menantang maut dibandingkan memutar jalan ke arah perkotaan.
"Ya mau bagaimana lagi, ada rasa was-was, rasa takut itu ada, tetapi bagaimana lagi?" kata Bahri, warga Desa Bakong Dasan, Kecamatan Lembar, yang melintas di jembatan tersebut.
Ia mengakui, warga juga sudah mengetahui ada larangan melintasi jembatan itu. Tapi warga tetap nekat. Sebab kadang-kadang bensin motor mereka tidak cukup jika harus memutar jauh.
"Menurut orang-orang yang nekat ya lewat (melintas), tetapi risiko ditanggung sendiri," katanya.

Jembatan Bakong, kata Bahri, adalah akses jalan yang paling mudah untuk aktivitas warga sehari-hari. Baik untuk mengangkut hasil pertanian, membawa rumput untuk ternak, termasuk pedagang, hingga wisatawan yang ingin berlibur ke wilayah Lembar.
"Mau ke Senggigi, Mataram, Ampenan, paling mudah (cepat) lewat sini, termasuk warga kota yang mau berlibur lewat sini," katanya.
Bahri dan warga lainnya berharap Jembatan Bakong segera diperbaiki agar aktivitas warga kembali lancar.
"Semoga cepat diperbaikilah jembatan yang menghubungkan Gerung dan Lembar ini agar aktivitas kita kembali lancar," harapnya.
Polsek Lembar pasang plang

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.