Solusi Preventif dan Mitigasi Banjir di Lombok Tengah Menurut Ahli Sumber Daya Air

Laporan Wartawan Tribunlombok.com, Sinto 

TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TENGAH - Banjir yang sering terjadi di beberapa wilayah Lombok Tengah kini menjadi perhatian banyak pihak, termasuk Ketua DPD Persatuan Konsultan Indonesia Provinsi NTB, Ir Ardani Ansori, yang juga merupakan seorang ahli atau Konsultan Sumber Daya Air.

Kejadian banjir di berbagai lokasi di Lombok Tengah, seperti di kawasan Kuta Mandalika dan daerah lainnya, dianggap sebagai respons alam terhadap kondisi yang ada saat ini.

Menurut Dani, sapaan akrabnya, hal ini menunjukkan adanya kesalahan dalam pengelolaan yang berujung pada ketidakmampuan infrastruktur yang ada untuk menangani banjir.

"Karena ada beberapa hal yang dapat menyebabkan banjir, antara lain adalah land use atau pemanfaatan lahan, kodisi drainase yang buruk, terjadi pendangkalan dan penyempitan sungai serta kesadaran kita dalam mengelola sampah," ungkap Ardani Ansori kepada Tribun Lombok saat dikonfirmasi, di Praya, Senin (17/2/2025).

Dani menyarankan agar Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah, melalui instansi terkait, segera mengambil langkah-langkah preventif dan mitigasi teknis dalam menghadapi bencana banjir.

Salah satu langkah yang perlu dilakukan adalah dengan kembali mengacu pada RTRW yang ada, sehingga bisa memberikan pedoman dan izin terkait pemanfaatan lahan, serta menentukan lokasi-lokasi yang aman untuk dibangun atau tidak.

Menurut tokoh muda asal Lombok Tengah ini, jika pembangunan terus dilakukan tanpa mempertimbangkan RTRW, maka akan menambah risiko terjadinya bencana banjir dan masalah lainnya. RTRW disusun dengan mempertimbangkan potensi bencana banjir agar wilayah tersebut dapat lebih aman dan berkelanjutan.

"Selanjutnya RTRW juga memeperhatikan zona wilayah berdasarkan risiko banjir, pengelolaan infrastruktur untuk mengurangi banjir, pengendalian alih fungsi lahan dan adaptasi terhadap perubahan iklim" jelas Dani.

"Selanjutnya potret kejadian banjir yang terjadi hari ini menjadi rujukan dan dasar  untuk dilakukan kajian teknis, sehingga memberikan solusi yang terbaik dalam rangka membangun infrastruktur pengendali banjir, langkah dalam mengatasi banjir, serta  menurut hemat saya kajian teknis seperti ini sangat jarang dilakukan di Kabupaten Lombok Tengah," jelasnya.

Kalaupun dilakukan, kata Dani, hanya bersifat parsial, sedangkan bencana banjir ini perlu dilakukan kajian yang bersifat menyeluruh.

Hal ini karena didalamnya memuat tentang kajian kondisi wilayah, kondisi topografi, sistem eksisiting  dan lain sebagainya sehingga melahirkan langkah-langkah teknis yang solutif.

Dani meminta kepada semua pihak yang memiliki kapasitas dalam penangaan banjir ini untuk teribat secara maksimal, diantaranya adalah :

1. Anggota DPRD Kabupaten Lombok Tengah yang memiliki fungsi pengawasan agar mengawasi Pemerintah Lombok Tengah dalam menjalankan RTRW yang ada, sehingga pemanfaatan lahan tidak dilakukan secara sembarangan, serta DPRD harus memberikan masukan terhadap kondisi pemanfaatan dan laih fungsi lahan saat ini.

2. Anggota DPRD Kabupaten Lombok Tengah yang memiliki fungsi penganggaran untuk mendorong penganggaran Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah, dalam melakukan studi-studi yang bersifat teknis dalam rangka penanganan bencana banjir di Kabupaten Lombok Tengah, yang nantinya sebagai arah dan rujukan dalam perogram penanganan banjir.