Berita NTB

Perkuat Ekonomi Lokal, Dr. Agus Dorong Pemerintah Gandeng Petani untuk Program MBG

Pakar analisis kebijakan publik bidang politik dari UIN Mataram, Dr. Agus, M.Si, merespon positif program Makan Bergizi Gratis (MBG)

Penulis: Ahmad Wawan Sugandika | Editor: Idham Khalid
Dok.Istimewa
KEBIJAKAN PUBLIK - Dr. Agus, M.Si, pakar analisis kebijkan publik bidang politik, UIN Mataram. Ia merespon positif atas program Makan Bergizi Gratis (MBG) dari pemerintah pusat. 

TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Kebijakan Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dicanangkan pemerintah pusat mendapat tanggapan positif dari berbagai kalangan akademisi. Salah satunya adalah Dr. Agus, M.Si, pakar analisis kebijakan publik bidang politik dari UIN Mataram

Menurutnya, kebijakan ini memiliki niatan yang sangat baik, yakni meningkatkan kualitas kesehatan dan gizi seluruh lapisan masyarakat serta memastikan akses pangan secara adil.

"Saya berpandangan bahwa sasaran program ini sebaiknya lebih difokuskan pada anak-anak usia di bawah lima tahun, ibu hamil, lansia, dan masyarakat yang mengalami kemiskinan ekstrem. Dengan demikian, program ini dapat memberikan dampak signifikan dalam pencegahan stunting," ujar Dr. Agus.

Menurutnya, anak-anak usia dini sangat membutuhkan asupan gizi yang cukup demi mendukung tumbuh kembang yang optimal. Ibu hamil juga perlu menjadi prioritas agar kesehatan janin terjamin sejak dalam kandungan.

Sementara itu, kelompok lansia dan masyarakat miskin ekstrem juga perlu diperhatikan karena mereka cenderung mengalami keterbatasan dalam pemenuhan kebutuhan gizi secara mandiri.

Selain memperjelas sasaran, Dr. Agus menekankan pentingnya perbaikan tata kelola program MBG agar memberikan manfaat yang lebih luas. 

"Program ini sebaiknya tidak hanya bertujuan pada penguatan kesehatan masyarakat, tetapi juga harus mampu mendorong pertumbuhan ekonomi lokal," jelasnya.

Untuk mewujudkan hal tersebut, Dr. Agus menyarankan agar implementasi program MBG berbasis pada pendekatan kolaboratif.

Baca juga: Program MBG Resmi Diluncurkan di Kota Bima, Ini Kesan Para Siswa

Menurutnya, pemerintah daerah sebagai fasilitator dan pelaksana program perlu menjalin kemitraan dengan sektor swasta, petani, peternak, serta masyarakat lokal guna memastikan pemenuhan pangan secara berkelanjutan. 

Dengan demikian, kata dia, program ini tidak hanya meningkatkan kesehatan masyarakat tetapi juga memperkuat perekonomian lokal.

Selain itu, pemantauan dan evaluasi program juga menjadi faktor kunci dalam memastikan efektivitasnya. Pemerintah diharapkan meningkatkan intensitas sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat agar mereka memahami pentingnya gizi seimbang dan berkelanjutan.

 Tidak kalah penting, Dr. Agus menekankan agar pemerintah memanfaatkan pangan lokal yang bergizi dan menghindari impor, sehingga kebijakan ini turut memberikan manfaat langsung kepada petani lokal.

"Dengan adanya kebijakan MBG yang lebih terfokus, dikelola dengan baik, dan melibatkan berbagai pihak, diharapkan program ini dapat benar-benar berkontribusi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan memperkuat ketahanan pangan nasional," tutupnya.

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved