Berita Lombok Timur
Cerita Pilu PMI Asal Lombok Timur, Hilang Kontak Belasan Tahun hingga Ditemukan Sakit di Medsos
PMI Lombok Timur yang ditemukan setelah belasan tahun dikabarkan hilang di Malaysia terkendala Adminduk untuk pemulangan
Penulis: Toni Hermawan | Editor: Idham Khalid
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Toni Hermawan
TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TIMUR – Keluarga menanti kepulangan Mahsun, Pekerja Migran Indonesia asal Wanasaba, Lombok Timur yang hilan belsasan tahun.
Meski saat ini telah mengetahui keberadaan Mahsun, namun keluarga belum bisa memulangkannya, lantaran terkendala Administrasi kependudukan (Adminduk) mengingat sudah lama menghilang.
Salah satu Keluarga PMI Mahsum, Amat menceritakan, sekitar tahun 2009 merantau ke Malaisya, keluarga tidak mengetahui persis ceritanya sehingga pada tahun 2010 kehilangan kontak.
Keluarga saat itu tetap menanti kabar Mahsun, tepatnya di akhir Januari 2025, pihak keluarga menerima postingan dari sosial media, bahwa Mahsun mesih hidup.
“Aawalnya liat di sosmed, terus kami hubungi yang posting itu dan komunikasi, kabar saudari kami (Mahsun),” ungkapnya, Jumat (7/2/2025).
Orang yang mengunggah postingan di sosial media (sosmed) tersebut juga mmerupakan PMI yang berasal dari Lombok.
Ia melanjutkan, keluarga cukup lega lantaran keluarga yang telah hilang kontak kini sudah diketahui keberadaan. Namun kabar terakhir mendapatkan kinformasi jika Mahsun saat ini tengah di rawat di salah satu rumah sakit yang ada di Slangor, Malaisya. Kabar ini membuat keluarga cukup terpukul.
“Kata sih sakit, tapi secara kebetulan ibuk ini sedang susul suaminya yang jaraknya cukup jauh, itu membuat kami khawatir, info apa-apa dari dia. Tapi sukurlah saat sakit ada orang Melayu yang bawa (ke rumah sakit),” keluhnya.
Baca juga: Wali Kota Bima Terpilih Bahas Penanganan Banjir dengan Kemensos RI, Bantuan Segera Dikirim
Kondisi Mahsun yang sedang sakit membuat keluarga ingin mempercepat proses pemulangan, namun di sisi lain data-data yang dimiliki sudah tidak ada. Keluarga mencoba mengurus di desa dan kecamatan namun hasilnya nihil.
“Katanya keluarga kami (Mahsun) sedang sakit, mau pulang harus urus administrasin tapi gak berani, katanya takut dobel. Kemarin sudah di urus sama ADBMI kita menunggu kabar,” ujarnya.
Amat berharap keluarganya cepat sembuh dan dapat kembali berkumpul dengan keluarga besar di Lombok. Sebab telah hilang kontak hingga belasan tahun.
“Harapan kami secepatnya bisa pulang, apalagi saat ini kondisinya sakit,” harapnya.
(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.