Berita Sumbawa Barat

Rumput Laut di Sumbawa Barat Terancam Rusak Akibat Cuaca Buruk

Kualitas air laut yang tidak sehat diakibatkan oleh cuaca buruk itu, berdampak pada kerusakan rumput laut

Penulis: Rozi Anwar | Editor: Idham Khalid
Dok.Istimewa
Dua orang petani rumput saat panen di Desa Kertasari, Sumbawa Barat. 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Rozi Anwar 

TRIBUNLOMBOK.COM, SUMBAWA BARAT - Rumput laut di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) terancam terancam rusak akibat dampak cuaca buruk yang melanda beberapa bulan ini.

Hujan yang melanda wilayah KSB dengan curah tinggi telah menyebabkan banjir. Kondisi itu membuat air laut menjadi keruh termasuk pada lokasi-lokasi penanaman rumput laut seperti di Desa Kertasari dan Desa Kiantar yang selama ini menjadi sentra budidaya rumput laut.

"Air laut di Kertasari dan sekitarnya sekarang tidak pas untuk ekosistem rumput laut akibat luapan air hujan dari daratan," ungkap Kepala Bidang Perikanan Budidaya, Dinas Perikanan KSB, Ahlul Afwan saat ditemui pada Kamis (9/1/2025)

Kualitas air laut yang tidak sehat diakibatkan oleh cuaca buruk itu, sudah memberikan dampak pada tanaman rumput laut membuat kerugian pada petani.

"Dan beberapa petani rumput laut saat ini tengah melakukan percepatan panen untuk menghindari kerusakan yang lebih parah," ujarnya

Cara itu juga lanjut Afwan merupakan upaya penyelamatan terhadap bibit rumput laut dan cara tersebut guna menjamin ketersediaan bibit pada musim tanam berikutnya dan pemanenan kali ini juga fokus untuk penyelamatan stok bibit. 

"Kami mengarahkan petani yang sudah memanen sekarang dahulukan stok bibitnya dulu karena itu untuk menjamin musim tanam berikutnya," tutur Afwan

Afwan melanjutkan, petani juga diarahkan agar menempatkan penanamannya pada perairan pantai yang tidak terkontaminasi air hujan dan luapan banjir. 

Baca juga: BRIN Siap Bantu Pemda Lombok Timur Kembangkan Industri Rumput Laut

Beberapa titik di sekitar pantai Kertasari, Tua Nanga dan Kiantar terdapat lokasi yang cocok, namun demikian tetap perlu dilakukan pengawasan ekstra mengingat intensitas hujan yang masih sangat tinggi hingga beberapa bulan ke depan ini.

"Resiliensi (kemampuan beradaptasi) untuk menjamin stok bibit aman harus dimiliki petani kita sekarang ini, karena dampak cuaca buruk masih akan terjadi beberapa bulan ke depan,” cetus Afwan.

Afwan menegaskan, pihaknya akan terus memantau dan mendampingi petani rumput laut menghadapi kondisi saat ini. Ia berharap para petani mengikuti berbagai arahan yang disampaikan dinas guna menghindari kerugian karena mengalami gagal panen. 

"Kerusakan memang belum signifikan dan belum juga ada laporan dari petani. Tapi sebagai antisipasi kami sudah turun lapangan guna menyusun langkah-langkah menyiapkan petani melalui dampak cuaca buruk saat ini," pungkasnya.

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved