Berita Lombok Tengah
Pengusaha Resto Keluhkan Soal Pedagang Asongan, ITDC Pertebal Keamanan di Mandalika
ITDC mempertebal keamanan di restoran depan Pantai Kuta Mandalika pada libur Natal dan Tahun Baru 2024/2025
Penulis: Sinto | Editor: Idham Khalid
Laporan Wartawan Tribunlombok.com, Sinto
TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TENGAH - Injourney Tourism Development Corporation (ITDC) mempertebal keamanan di restoran depan Pantai Kuta Mandalika pada libur Natal dan Tahun Baru 2024/2025.
Hal tersebut sebagai tindak lanjut atas keluhan dari pengusaha restoran Recharge Mandalika atas keberadaan pedagang asongan yang seringkali masuk tanpa izin menawarkan barang dagangan kepada pengunjung yang datang.
Pedagang asongan kain dan kaos Lombok ini juga seringkali memaksa pengunjung untuk membeli barang dagangan sehingga membuat tamu risih dan berpindah ke lokasi wisata yang lain.
PGS General Manager The Mandalika ITDC, Wahyu Moerhadi Nugroho mengatakan, pihaknya telah mendengar keluhan dari pengusaha restoran terutama Recharge Mandalika.
Pihaknya kemudian mempertebal keamanan melalui security ITDC yang berjaga depan restoran yang direct view langsung dengan Pantai Kuta Mandalika.
"Kita mempertebal keamanan melalui security di Kuta Beach Park dan Restoran yang direct view dengan pantai Kuta Beach Park agar pengunjung yang datang merasa nyaman. Selain itu kami melakukan patroli. Kami menyadari ada peningkatan pengunjung selama Nataru," jelas Wahyu M Nugroho, Minggu (29/12/2024).
Lebih lanjut Wahyu mengatakan, pihaknya mengantensi keberadaan pedagang asongan yang dewasa maupun anak-anak.
Pihaknya juga sedari awal telah melakukan pembinaan dan pelatihan kepada para pelaku usaha terutama para pedagang asongan dengan menggelar injourney hospitality house (IHH).
"Kami memberikan edukasi bagaimana hospitality yang seharusnya diterapkan di kawasan pariwisata. Mereka diberikan pemahaman dalam berperilaku, komunikasi dan penampilan pelaku wisata dengan tujuan agar destinasi dapat dipromosikan oleh mereka," jelas Wahyu.
"Kami sudah berupaya ikutkan semuanya termasuk anak-anak pedagang asongan namun tidak semuanya bisa keangkut karena kuotanya terbatas dan waktu pelatihannya saat mereka masih sekolah sehingga mereka nanti akan kita ikutkan pada batch berikutnya," sambung Wahyu.
Menurut Wahyu, pihaknya tidak hanya akan melakukan pembinaan sekali dua kali namun secara terus menerus hingga kesadarannya muncul.
Lebih lanjut Wahyu mengungkapkan, pihaknya telah membuka program Mandalika Child Learning Center (CLC) sebagai komitmen ITDC untuk meningkatkan pendidikan bagi pedagang asongan anak-anak di area Bazaar Mandalika dan Kuta Beach Park.
"Mandalika Child Learning Center bertujuan untuk menyediakan fasilitas pendidikan yang ramah anak di KEK Mandalika dan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pemenuhan hak anak terhadap pendidikan. Ini adalah upaya agar anak-anak tidak hanya fokus pada perdagangan, tetapi juga mendapatkan kesempatan untuk belajar dan berkembang," pungkas Wahyu.
Baca juga: Inovasi Medical Check Up RS Mandalika, Layani Hotel dan Home Care
Sebelumnya, pengusaha Resto Recharge Mandalika mengeluhkan keberadaan ratusan pedagang asongan di Mandalika yang seringkali memaksa pengunjung membeli barang dagangan.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.