Debat Kedua Pilkada Lombok Barat 2024
Nurhidayah Singgung Kemiskinan dan Minimnya Lapangan Kerja Imbas PAD Tak Capai Target
Dayah menyebut capaian PAD Lombok Barat tahun 2022 hanya 62,1 persen dan di tahun 2023 74,1 persen
Penulis: Andi Hujaidin | Editor: Wahyu Widiyantoro
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Andi Hujaidin
TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Calon Bupati Kabupaten Lombok Barat Nurhidayah mengungkap cara mengatasi kemiskinan dalam pemaparannya di debat kedua, Rabu (13/11/2024) petang.
Dia mengatakan bahwa kemiskinan dan sempitnya lapangan kerja merupakan dampak dari tidak terealisasinya Pendapatan Asli Daerah (PAD) hingga mencapai seratus persen.
"Sebagai contoh di tahun 2022 capaian PAD hanya 62,1 persen dan di tahun 2023 hanya 74,1 persen," ujar Nurhidayah pada debat publik kedua Pilkada Lombok Barat, Rabu (13/11/2024).
Nurhidayah mempertanyakan peran pemerintah sebelumnya.
"Tapi permasalahannya selama ini pemerintah daerah Lobar tidak pernah mampu merealisasikan PAD tercapai 100 persen, ini artinya terjadi permasalahan ketika pemerintah daerah tidak mampu mencapai target PAD tersebut," tegas Ketua DPRD Lobar 2019-2024 itu.
Baca juga: Dayah-Kafali Akan Kembalikan Senggigi Jadi Ikon Pariwisata NTB
Menurutnya permasalahan ekonomi dan sosial telah menjadi persoalan krusial di Kabupaten Lombok Barat.
Nurhidayah pun telah mendengarkan seluruh masukan dari masyarakat agar permasalahan dasar segera dituntaskan.
"Yang menyebabkan tentunya naiknya angka kemiskinan, sedikit lapangan pekerjaan, dan tidak mampunya anak-anak kita memperoleh beasiswa, serta peningkatan layanan kesehatan lainnya," ujarnya.
Dia tak menampik munculnya pertanyaan dari masyarakat mengenai penggunaan APBD.
Nurhidayah menegaskan bahwa uang masyarakat akan digunakan seutuhnya bagi kesejahteraan.
"Ketika menemui masyarakat Narmada dan juga masyarakat lainnya, banyak yang bertanya kepada kami apa maksud uang rakyat untuk rakyat?,"tanyanya.
"APBD Lobar adalah hasil dari seluruh masyarakat Lombok Barat, dari air yang bapak ibu gunakan untuk mandi mencuci dan lain sebagainya. Dari lahan-lahan para petani, dari cukai rokok yang bapak-bapak beli," tandasnya.
(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.