Lombok Tengah

DPRD Lombok Tengah Usulkan Lahan 18 Hektar untuk Tanam Singkong untuk Pabrik Tapioka

DPRD Lombok Tengah telah menyampaikan melalui pandangan umum rapat paripurna DPRD bahwa pabrik tepung tapioka bisa menjadi jalan peningkatan PAD.

Penulis: Sinto | Editor: Laelatunniam
TRIBUNLOMBOK.COM/SINTO
Anggota komisi II DPRD Lombok Tengah, Ahmad Supli. 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Sinto

TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TENGAH - DPRD Lombok Tengah telah menyampaikan melalui pandangan umum rapat paripurna DPRD bahwa pabrik tepung tapioka bisa menjadi jalan peningkatan pendapatan asli daerah (PAD). 

Anggota komisi II DPRD Lombok Tengah Ahmad Supli mengatakan, manajemen pengelola sudah menanam sebanyak 5 hektar singkong. Namun lahan tersebut masih belum cukup sehingga diperlukan penambahan area lahan penanaman.

Terkait hal tersebut, Supli menawarkan agar menggunakan aset tanah Pemda di Lendang Dongkres seluas 8 hektar dan Beber seluas 10 hektar untuk dijadikan penambahan areal tanam singkong.

"Itu tanah Pemda yang sesungguhnya tidak terkelola dengan bagus. Dirinya telah meminta kepada Dinas Pertanian untuk melepas dua aset itu untuk dikelola manajemen pabrik tepung tapioka," jelas Ahmad Supli kepada Tribun Lombok di Praya, Selasa (12/11/2024). 

Menurutnya, lokasi tersebut sangat bagus untuk penanaman, tinggal menunggu kesediaan Pemda untuk melepasnya. 

Keberadaan pabrik tepung tapioka di Dusun Pancor Dao, Desa Aik Darek, Kecamatan Batukeliang, Kabupaten Lombok Tengah menjadi harapan baru dalam hal peningkatan pendapatan asli daerah (PAD).

Diketahui sebelumnya, keberadaan pabrik tepung tapioka yang dibangun dengan Dana Alokasi Khusus (DAK) senilai Rp 12 miliar.

Pabrik diharapkan bisa menjadi salah satu penyumbang pendapatan asli daerah (PAD), penyerapan tenaga kerja lokal, dan peningkatan perekonomian masyarakat.

Kepala Badan Perencanaan, Riset dan Inovasi Daerah (Bapperida) Lombok Tengah Lalu Wiranata menyatakan, pabrik tepung tapioka itu sudah jadi dan akan diuji coba dalam waktu dekat.

Ia mengatakan, yang menjadi kendala saat ini belum tersedianya bahan bakusingkong untuk pembuatan tepung tapioka ini.

"Pabriknya sudah jadi, tapi bahan bakunya yang menjadi kendala karena memang masyarakat yang menanam singkong skala besar ini yang belum ada, terutama di wilayah utara," kata Wiranata. 

Menurutnya solusinya harus ada gerakan menanam singkong di semua desa terutama di wilayah Utara.

Jika pabrik ini sudah bisa difungsikan, maka Baperrida meyakini akan mampu memenuhi kebutuhan tepung tapioka di Lombok Tengah, bahkan di beberapa daerah lainnya.

Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved