Debat Pilkada Lombok Tengah
Paslon Ruslan-Normal Persoalkan Singkatnya Waktu di Debat Perdana Pilkada Lombok Tengah 2024
Pasangan Ruslan-Normal persoalkan waktu yang singkat yang diberikan panitia saat debat perdana Pilkada Lombok Tengah
Penulis: Sinto | Editor: Idham Khalid
Laporan Wartawan Tribunlombok.com, Sinto
TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TENGAH - Pasangan calon (paslon) bupati dan wakil bupati Lombok Tengah nomor urut 1 Ruslan Turmudzi-Lalu Normal Suzana (Ruslan-Normal) mempersoalkan singkatnya waktu yang diberikan oleh KPU saat menyampaikan visi misi dan program unggulan kerja di debat perdana Pilkada, yang berlangsung, Rabu (6/11/2024) malam.
Pihaknya merasa tidak puas dengan aturan yang diberlakukan KPUD Lombok Tengah di debat perdana. Terutama pengaturan waktu di saat salam pembuka.
"Waktu yang diberikan sangat sedikit, semestinya harus dibedakan antara sesi penyampaian visi misi paslon dengan menjawab pertanyaan diberikan waktu yang berbeda. Ini jadi masukan ke KPU dan semoga di debat selanjutnya pemberlakuan waktu harus diubah," jelas Ruslan Turmudzi usai debat perdana di Poltekpar Lombok, Kamis (7/11/2024).
Ruslan mengatakan, waktu efektif banyak terkuras saat ia menyampaikan salam pembuka menyapa para tamu undangan yang begitu banyak yang hadir. Menurutnya hal tersebut seharusnya tidak masuk dalam hitungan efektif.
Sebab di malam pembukaan banyak tamu undangan dan tidak baik jika pihaknya tidak menyapa satu persatu tamu yang hadir.
Baca juga: Cara Ruslan-Normal Berantas Narkoba: Bangun BNNK hingga Kurikulum Lokal
Sehingga pihaknya menyarankan agar waktu menyapa tamu undangan itu tidak masuk hitungan efektif. Solusinya adalah boleh masuk hitungan efektif namun waktunya ditambah minimal 5 menit.
"Di sesi yang lain (tanya jawab) waktunya sudah pas, tapi mohon di debat kedua nanti khusus di menit salam pembuka agar waktunya di tambah," pintanya.
Ungkap Strategi Unik Berantas Narkoba
Calon wakil Bupati Lombok Tengah, Lalu Normal mengusulkan khotbah jumat di masjid sebagai salah satu media kampanye bahaya narkoba.
"Di samping itu juga, kami akan melalui masjid-masjid setiap jumat kita akan sebarkan khotbah-khotbah jumat terkait dengan bahaya narkoba, terima kasih," kata Normal.
Sebelum itu, calon bupati nomor 1 yang berpasangan dengan Normal, Ruslan mengatakan, tiga cara untuk mengatasi permasalahan narkoba.
Dikatakannya, pemerintah daerah harus membangun Badan Narkotika Nasional (BNN) di kota Praya. Kedua, bekerja sama dengan pondok pesantren. Lalu ketiga, membuat kurikulum muatan lokal terkait bahaya narkotika.
(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.