Berita Bima

Puting Beliung Terjang Bima: Puluhan Rumah Rusak, Kerugian Capai Rp1,6 Miliar

Bencana alam hidrometeorologi angin kencang yang melanda beberapa Kecamatan di Bima disertai hujan dengan intensitas tinggi

Penulis: Toni Hermawan | Editor: Wahyu Widiyantoro
ISTIMEWA
Pusat Pengendalian dan Operasi (Pusdalops) BPBD Kabupaten Bima mencatat 69 rumah terdampak angin puting beliung, Sabtu (2/11/2024). 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Toni Hermawan

TRIBUNLOMBOK.COM, BIMA - Pusat Pengendalian dan Operasi (Pusdalops) BPBD Kabupaten Bima mencatat 69 rumah terdampak angin puting beliung, Sabtu (2/11/2024).

Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bima Muhammad Nurul Huda mengatakan, bencana alam hidrometeorologi angin kencang yang melanda beberapa Kecamatan Sabtu  (2/11/2024) pukul 12.00- 12.30 WITA  terjadi akibat hujan intensitas tinggi disertai angin kencang.

"Kondisi ini  mengakibatkan sejumlah warga dan bangunan lainnya rusak pada bagian atap, serta beberapa pohon tumbang," terang Huda, Minggu (3/11/2024).

Ia menyebut angin puting melanda Desa Belo Kecamatan Palibelo dan mengakibatkan 11 unit rumah warga rusak berat, termasuk Kampus STKIP Tamsis dengan perkiraan kerugian Rp 270 juta. 

Desa Bre sebanyak 6 unit rumah warga rusak dengan kerugian Rp 160 juta dan di Desa Teke 1 unit rumah warga rusak dengan kerugian Rp 30 juta. 

Dua desa di Kecamatan Woha mengakibatkan 6 unit rumah dan 58 gudang penyimpanan garam petani desa Talabiu rusak dengan kerugian ditaksir Rp 450 juta.

Di Desa Rabakodo, 1 unit rumah warga, 1 unit emperan Toko Dini, 1 unit tempat parkir Toko Biliyoner juga mengalami kerusakan dengan nilai kerugian Rp 30 juta.

" Desa Risa  dua unit rumah warga mengalami kerusakan dengan nilai kerugian Rp.60 juta," sebutnya.

Sementara di Desa Tonda kecamatan Madapangga, sebanyak 30 unit rumah mengalami kerusakan berat, 8 unit rusak ringan dengan kerugian Rp.480 juta.

4 unit rumah di Desa Mpuri mengalami kerusakan dengan nilai kerugian Rp.120 juta.

"Sehingga total kerugian akibat angin kencang tersebut diperkirakan sebesar Rp.1,6 miliar," katanya. 

Ia menyebut saat ini kebutuhan mendesak bagi warga yaitu terpal atau atap seng. 

Sejumlah upaya pun  telah dilakukan tim BPBD antara lain melakukan koordinasi dengan Camat, Kapolsek, Koramil dan Desa setempat terkait terdampak dan  melakukan pengamatan, pendataan dan kaji cepat serta penanganan darurat bencana terhadap daerah terdampak dan proses pendataan. 

Pihaknya juga melakukan koordinasi lebih lanjut dengan OPD terkait mengenai dampak dan penanganan.

"Masyarakat juga tetap waspada terhadap cuaca ekstrim dan beragam potensi bencana yang terjadi dan  melapor langsung ke BPBD Kabupaten Bima, Kantor Camat serta Kantor Desa dan Babinsa, Babinkantibmas setempat," pesannya.

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved