Perbandingan Program Unggulan Paslon Pilkada Lombok Utara Dalam Debat Perdana

TRIBUNLOMBOK.COM - Dua Paslon Pilkada Lombok Utara memaparkan visi misi  dalam debat perdana yang digelar, Rabu (30/20/2024). 

Tiga Paslon hadir yakni Najmul Akhyar Kusmalahadi, Danny Karter Febrianto-Zaki Abdillah, dan Muchsin Muchtar Efendi-Junaidi. 

Apa saja program unggulan Paslon Pilkada Lombok Utara yang mengemuka dalam debat perdana?

1. Najmul-Kus

Najmul Akhyar dan Kusmalahadi Syamsuri (Najmul-Kus) mengungkapkan komitmennya dalam memajukan Kabupaten Lombok Utara dalam Lima Tahun ke depan.

Dalam sesi debat Paslon, pasangan nomor urut satu itu memaparkan sejumlah program dan targetnya jika dipercaya untuk memimpin KLU.

Najmul mengatakan bahwa pihaknya akan berupaya untuk meningkatkan sektor pendidikan.

"Program prioritas kami akan mendorong berdirinya perguruan tinggi negeri di KLU," ungkapnya Rabu (30/10/2024).

Selain membangun kampus negeri, pihaknya juga berkomitmen untuk meningkatkan kaspasitas dan kesejahteraan para guru.

"Beserta untuk para guru dan pendidik Insya Allah kami akan hidupkan kembali program mosda yang sudah kita nikmati beberapa tahun yang lalu," sambungnya.

Kemudian pada sektor kesehatan ia pun akan memberikan perhatian, baik dari segi infrastrukturnya maupun dari kesejahteraan tenaga kesehatan.

"Kami juga akan tingkatkan status salah satu puskesmas di wilayah timur KLU untuk dijadikan rumah sakit. Juga akan meningkatkan kesejahteraan tenaga kesehatan dan kader posyandu," ungkapnya.

Pada sektor ekonomi, ia tak lupa akan terus membuka lokasi ataupun tempat tempat baru sebagai wadah perputaran ekonomi di KLU.

"Di bidang ekonomi kami mengusahakan tumbuhnya sektor atau tempat baru pertumbuhan ekonomi di KLU. Dan kami juga berkomitmen melanjutkan program pemerintah yaitu melanjutkan program pemerintah yaitu memberikan pinjaman tanpa bunga kepada para UMKM," terangnya.

Najmul ingin ada partisipasi dari generasi milenial dalam proses pembangunan.

"Kepada para milenial kami akan melibatkan dalam segala sektor, khususnya dalam pariwisata, guna untuk mengurangi akan pengangguran," terangnya.

Mantan Bupati KLU ini pun berjanji akan bertekad untuk terus menurunkan angka kemiskinan dengan cara membentuk satgas penanggulangan kemiskinan.

"Dan sebagai komitmen kami kepada masyarakat desa dan dusun, kami berkomitmen untuk menambah presentase anggaran dana desa kita di APBD KLU," tandasnya.

2. Danny-Zaki

Danny-Zaki menegaskan bahwa pihaknya akan berupaya melampaui capaian dari pemerintahan sebelumnya jika diamanahkan memimpin Kabupaten Lombok Utara lima tahun ke depan.

"Untuk mewujudkan visi besar kami yaitu terwujudnya Kabupaten Lombok Utara yang hebat, hebat memiliki makna bahwa amat sangat baik yaitu langkah dan upaya kami untuk melanjutkan dan melampui capaian pemerintahan hari ini maupun pemerintahan sebelumnya," tegasnya dalam debat kandidat pada Rabu (30/10/2024).

Danny menginginkan agar KLU dapat bersaing dengan daerah-daerah lainnya yang ditunjang dengan perbaikan kehidupan masyarakatnya.

"Kami memiliki lima visi, yang pertama peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui layanan pendidikan dan kesehatan yang berkualitas, yang kedua pengembangan ekonomi hijau dan ekonomi biru melalui investasi, dengan melalui penciptaan pusat pertumbuhan ekonomi baru, sesuai dengan potensi dan daya dukung daerah," jelasnya.

Ketiga, ia ingin membangun infrastruktur dasar berbasis kawasan dan berorientasi ekologi, serta tangguh, merata dan berkelanjutan.

"Keempat transformasi birokrasi melalui implementasi tata kelola pemerintahan yang transparan, akuntabel, partisipatif serta melayani masyarakat dengan prima.

"Yang kelima pelestarian dan penataan kehidupan sosial budaya, dan agama yang harmomis serta religius berdasarkan budi pekerti luhur dan nilai-nilai kearifan lokal  masyarakat lombok utara," ucapnya.

"Kami mengajak kepada seluruh masyarakat lombok utara untuk bersama sama mewujudkan KLU yang hebat bersama Danny-Zaki nomor urut dua," tandasnya.

3. Muchsin-Junaidi

Muchsin-Junaidi menekankan perbaikan tata kelola birokrasi yang sehat tanpa rasa mencekam. 

Hal itu dia rangkum dari peralihan kepemimpinan dengan latar belakang balas dendam. 

"Kita ingin balas damai agar tidak melahirkan problematika di tengah masyarakat," ujar Muchsin. 

Kondisi itu membuat KLU belum beranjak dari daerah dengan tingkat kemiskinan yang tinggi serta Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang rendah. 

"Sehingga kami menawarkan arah baru," sebut Muchsin. 

Caranya dengan mengedepankan partisipasi masyarakat dalam program pembangunan dan peningkatan kesejahteraan. 

"Salah satunya dengan dusun mandiri. Majunya dusun berdampak pada kemajuan desa, dan kemajuan daerah," terangnya. 

(TribunLombok.com/Andi Hujaidin)