Pilkada Lombok Timur 2024

LRC Soroti Debat Pilkada Lombok Timur yang Dinilai Keluar dari Tema

Debat perdana Pilkada Lombok Timur digelar dengan tema Berjaya Mewujudkan Kesejahteraan Masyarakat di tengah Tantangan Lokal dan Global.

ISTIMEWA
Lima Paslon Pilkada Lombok Timur mengikuti debat perdana di Selong, Rabu (30/10/2024). 

TRIBUNLOMBOK.COM - Lembaga Reseach Center (LRC) menyoroti berjalannya debat terbuka publik Pilkada 2024 Lombok Timur (Lotim), Rabu (30/10/2024) yang dinilai keluar dari tema.

Debat perdana digelar dengan tema Berjaya Mewujudkan Kesejahteraan Masyarakat di tengah Tantangan Lokal dan Global.

Pengamat kebijakan LRC Maharani mengatakan, banyak pertanyaan dari panelis hingga kandidat yang keluar dari tema debat.

Seharusnya, kata dia, panelis harus dievaluasi karena banyak pertanyaan yang keluar dari tema. 

Dia memberi contoh soal isu PAD dan UMKM.

"Tata kelola PAD itu masuknya ke tema tata kelola pemerintahan, kalau terkait ekonomi lokal itu seperti pengembangan UMKM, inflasi, pertumbuhan ekonomi daerah" ucap Maharani.

Calon kepala daerah pun ikut membuat pertanyaan yang melenceng dan keluar dari tema debat.

"Contoh pertanyaan calon yang keluar dari tema debat dan dibiarkan oleh moderator dan KPU adalah pertanyaan terkait narkoba," ungkap Maharani.

Maharani mengatakan bahwa KPU harus mengevaluasi tim perumus dan tim panelisnya agar kesalahan tidak terjadi lagi.

Perbandingan Visi Misi

Lima Paslon Pilkada Lombok Timur mengikuti debat perdana di Selong, Rabu (30/10/2024). 

Para kontestan Pilkada 2024 di Lombok Timur ini memaparkan visi misi hingga program unggulan. 

Seperti apa perbedaannya antara paslon Rumaksi-Sukiman Azmy; Haerul Warisin-Edwin Hadiwijaya; Tanwirul Anhar-Daeng Paelori; Syamsul Luthfi-Abdul Wahid; dan Suryadi Jaya Purnama-TGH Khaerul Fatihin?

Simak berikut selengkapnya rangkuman debat perdana Pilkada Lombok Timur seperti dihimpun TribunLombok.com. 

1. Rumaksi-Sukiman Azmy

Pasangan nomor urut 1 itu, dengan menjabarkan akan melanjutkan dan menyempurnakan semua program Sukiman Azmy-Rumaksi (Sukma), yang telah terbukti mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat. 

antara lain beasiswa santri, kesehatan gratis, pinjaman tanpa rentenir, pupuk murah, bantuan modal, hingga akses jalan.

Rumaksi memaparkan akan meningkatkan penerima beasiswa santri hingga 5 ribu orang setiap tahun dari yang sebelumnya hanya 3 ribu orang santri per tahun. 

"Per satu orang santri akan kami berikan Rp5 juta," paparnya. 

RAMAH juga akan memberikan beasiswa bagi siswa penghafal Al-Quran sampai jenjang strata 1 di semua jurusan. 

Kemudian memberikan insentif bagi guru honorer dan tidak akan memberhentikannya, sampai akhirnya semua guru honorer di Lombok Timur terangkat menjadi PPPK (ASN). 

Selanjutnya enjamin semua masyarakat tanpa kecuali pasti mendapatkan layanan kesehatan secara gratis di semua tingkatan pelayanan di setiap jenjang fasilitas kesehatan.

Tak hanya itu, duet ini juga akan menambah sasaran dan meningkatkan alokasi dana daerah di Program Lombok Timur Berantas Rentenir Melalui Kredit Tanpa Bunga (Lotim Berkembang). 

RAMAH memiliki komitmen untuk membuka keran investasi yang selebar-lebarnya di Lombok Timur

Khususnya investasi padat karya dan industri berkelanjutan (ramah lingkungan, red) terutama di sektor kelautan dan perikanan, pertanian, perkebunan dan pariwisata. 

Di sisi lain, Paslon ini akan memutus momok mahal dan langkanya harga pupuk. 

"Kami jamin tidak akan ada lagi pupuk yang mahal dan pupuk yang langka," tegasnya. 

Di masa pemerintahannya, guru ngaji, marbot, perangkat desa, RT/RW, Kader Posyandu, BKD dan Pekasih akan diberikan insentif yang layak. 

2. Iron-Edwin

Hairul Warisin dan Edwin Hadi Wijaya  (Iron-Edwin) mengharamkan semua pihak membocorkan Pendapatan Asli Daerah (PAD)

“Penekanan kami semua yang membantu di bidang keuangan baik ASN, Lembaga mereka harus jujur tidak boleh membocorkan anggaran sedikitpun,” tegas Iron.

Selama ini, lanjut dia, ketidakjujuran para pihak yang bersentuhan dengan PAD ini sering menimbulkan kebocoran.

Padahal sumber PAD yang dimiliki daerah ini sangat melimpah dari mulai pasar hingga tambang.

Iron berjanji akan memanfaatkan BUMD dan lembaga keuangan seperti Seleparang Finansial yang tidak dimiliki daerah lain untuk mengawal PAD yang ada ke depannya.

Hal ini seperti yang telah ia lakukan saat menjadi Wakil Bupati dulu dengan menanamkan modal Rp86 miliar.

Dia berkomitmen akan mengenjot PAD dari sejumlah pasar yang tersebar di 21 Kecamatan di Lotim.

Ia menekankan pembauran program hingga penyesuaian dengan anggaran yang dimiliki daerah. Ini menjadi satu diantara perhatian utama. Hingga kedepan tidak ada pembangunan yang bergantung pada hutang

“Persoalan utang sangat berat, dulu kami sebagai wakil menangani Rp 30 miliar tapi kita mampu menarik pendapatan di luar selama 10 tahun tidak pernah ada perubahan di pasir batubara. Dan saat menjadi wakil saya ubah itu dan itu bisa teratasi semua dan lunas semua,” katanya.

“Kami pas selesai meninggalkan uang di seleparang dan PBUN kita punya dan kita perbaiki kedepan itu menjadi sumber kita mendapatkan PAD untuk memajukan lotim ini,” tutupnya.

3. Tanwir-Daeng

Tanwirul Anhar dan Daeng Paelori menyoroti ketidak selarasan regulasi yang ada di tingkat desa dengan regulasi di tingkat kabupaten.

Menurut Tanwir, kurangnya keselarasan itu, kerap kali memunculkan kecurangan dalam pengelolaan keuangan.

Pihaknya berkomitmen, ketika terpilih nanti hal utama yang akan dilakukan yakni menyelaraskan regulasi antara desa dan Kabupaten.

“Kita harus memberikan kepastian regulasi ke pihak desa karena banyak kebijakan desa tidak diselaraskan dengan kabupaten. Hingga banyak aparatur yang melakukan kecurangan penyalah gunaan hukum dan lainnya,” ucapnya.

Selain itu, ia juga berkomitmen untuk meningkatkan kualitas SDM yang ada di tingkat desa dalam mengelola keuangan yang ada melalui pelatihan.

“Kita berikan pelatihan kepada aparatur bagaimana mengelola keungan dengan baik hingga kedepan kita harap tidak ada masalah,” katanya.

Ia juga meminta peran serta BPD yang ada di desa untuk aktif mengawasi dengan seksama pengelolaan keuangan di tingkat desa

Hal senada juga disampaikan Tanwirul Anhar, di mana kedepan ia juga akan memberikan sanksi yang jelas bagi pemerintah desa yang melanggar

“Ini kedepan kami dari pemerintah yang akan membawahi kami tegas tidak ada ampun dalam penyelewengan dan tidak akan ada kebocoran dan kita optimalkan pengawasan. Dan setiap ada temuan tindakan korupsi harus ditindak tegas,” tutupnya.

4. Luthfi-Wahid

Syamsul Luthfi dan Abdul Wahid (Luthfi-Wahid) akan hadirkan kartu Lombok Timur Pintar untuk tingkatkan kualitas guru hingga pelajar di daerah terpencil.

“Kewajiban kabupaten belajar 9 tahun harus diperhatikan hingga kartu Lombok Timur Pintar kita keluarkan untuk memberikan perhatian bagi siswa dan guru di daerah terpencil,” ucap Luthfi

Kartu Lombok Timur Pintar ini kata Luthfi, nantinya akan dibiayai melalui APBD. 

Ini diperlukan untuk mengcover kebutuhan guru dan pelajar agar terhindar dari pungutan liar yang banyak terjadi di lingkungan pendidikan.

“Kami sadar walaupun biaya sekolah gratis tapi masih banyak terjadi pungutan, hingga perhatian terhadap guru dan siswa bisa tercober melalui Lombok Timur Pintar,” tegasnya

Selain itu, pihaknya juga akan memberikan perhatian bagi para guru honorer dengan memperbanyak kuota P3K.

“Yang pasti untuk tenaga guru utama tenaga honor kami ingin perbanyak menjadi tenaga PPPK, segala cara kami lakukan. Dan dengan mereka jadi P3k bisa mensejahterakan mereka,” sebutnya.

Pihaknya juga akan terus berupaya meningkatkan insentif bagi guru honorer yang hingga kini masih membutuhkan perhatian pemerintah.

Selain itu akan meningkatkan kapasitas bagi guru yang berada di daerah terpencil sehingga mampu mengimbangi kemampuan guru yang ada di kota.

Untuk merealisasi pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) tersebut, pihaknya akan bekerjasama dengan perguruan tinggi terkait bagaimana meningkatkan kopetensi guru di perguruan tinggi yang ada fakultas keguruannya.

Perhatian terhadap guru, menurutnya merupakan langkah penting mengingat pendidikan di Lotim merupakan tulang punggung daerah untuk meningkatkan kualitas SDM.

Apalagi saat ini angka putus sekolah masih tinggi di Kabupaten Lombok Timur. Ini menjadi jembatan yang akan membuat tersendatnya peningkatan IPM

“Dan ini pekerjaan rumah kita, begitu juga dari SM sangat tinggi (angka putus sekolahnya),” tutupnya.

5. SJP-Fatihin

SJP-Fatihin menggaungkan jargon pasangan Solah-Soleh. 

SJP mengungkap Solah yang bermakna baik. 

Dia menekankan sifat baik ini meliputi akidah, hati, pikiran, dan kesejahteraan masyarakat. 

Salah satu programnya yakni meningkatkan kesejahteraan guru baik negeri maupun swasta melalui insentif dan tunjangan. 

Selain itu memperluas lapangan kerja dengan cara mendirikan sekolah wirausaha hingga bantuan modal disertai pendampingan. 

Demikian juga perhatian lebih bagi Pekerja Migran Indonesia (PMI).

Perhatian ini nantinya akan diberikan pasca keberangkatan PMI, kepulangan, hingga bagi para keluarga yang ditinggalkan.

“Terkait PMI tentu kita akan menginterpensi dari tahap awal sebelum bekerja dan saat mereka pulang,” ucap SJP.

Sebelum berangkat, PMI ini nantinya akan diberikan pelatihan spesifik sesuai dengan negara tujuan.

Pelatihan ini nantinya akan digencarkan melalui Balai Pelatihan Vokasi dan Produktifitas (BPVP) yang ada di daerah.

Pada pelatihan ini juga nantinya selain meningkatkan kualitas skil, para PMI juga akan mendapatkan sertifikat.

“Karena seringkali PMI tidak memiliki sertifikat mereka mendapatkan gaji kecil. Dan kita manfaatkan BUMD untuk memodali PMI ini kita akan lakukan pendampingan saat mereka bekerja dan pulang,” tegasnya.

Terkait keluarga yang ditinggalkan, pihaknya juga akan memberikan pendampingan melalui lembaga yang konsen dalam bidang tersebut.

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved