Berita NTB

Plan Indonesia Kawal 3 Program Sosial di NTB, Pencegahan Perkawinan Anak hingga Sanitasi

Plan Indonesia pada tahun 2024 ini mengawal tiga program sosial di NTB mulai pencegahan perkawinan anak hingga perbaikan sanitasi

Penulis: Ahmad Wawan Sugandika | Editor: Idham Khalid
TRIBUNLOMBOK.COM/AHMAD WAWAN SUGANDIKA
Representtive Plan Indonesia di NTB, Sabaruddin. 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Ahmad Wawan Sugandika

TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TIMUR - Yayasan Plan Internasional Imdonesia (Plan Indonesia) pada tahun 2024 ini mengawal tiga program sosial di Nusa Tenggara Barat (NTB).

Tiga program tersebut yakni, fokus mengenai pencegahan perkawinan anak, stunting dan sanitasi rumah warga.

Tiga program ini telah dilakukan di 7 kabupaten dari total 10 Kabupaten Kota di NTB, kecuali Kota Bima, Kabupaten Bima dan Sumbawa Barat.

Representtive Plan Indonesia di NTB, Sabaruddin Mengatakan, untuk peogram sanitasi, pihaknya fokus pada perubahan perilaku dengan pendekatan tidak membangun fasilitas melainkan konsen pada perubahan perilaku.

“Seperti mensosialisasi masyarakat untuk mereka bisa hidup higienis, seperti mencuci tangan menggunakan sabun, kemudan tidak BAB sembarang dan mengkonsumsi air yang sudah dimasak. Lalu pengelolaan sampah dan air imbas rumah tangga,” ucap Sabaruddin, Jumat (25/10/2024).

Khusus di NTB, Plan Indonesia sendiri sudah bergerak dari tahun 1989, namun pada tahun 2002 lalu sempat berhenti sejenak, hingga kembali berjalan pada tahun 2016

Dari tahun 2016 Plan Indonesia konsen pada program sanitasi dengan hasilnya pada tahun 2023 lalu berhasil membawa NTB mengantongi Provinsi yang dikategorikan telah melaksanakan pilar 1 Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM).

Pada tahun 2024, program sanitasi terus digencarkan dengan Plan Indonesia mendorong setiap daerah di NTB membangun Instalasi Pengelolahan Limbah Tinja (IPLT).

“Kami sudah membangun forum penyedot tinja dan kami kapasitibling, masalah kita saat ini di rumah tangga sudah punya toilet kemudian dibawa mobil-mobil penyedot tinja kalau dibuang ke sungai kan sama saja dengan membuang sembarang,” ungkapnya.

Baca juga: Banyak Anak Korban Gempa Cianjur Alami Trauma, Plan Indonesia Bantu Pemulihan Psikologi

Nantinya, dengan program yang berjalan diharapkan limbah tinja yang ada di setiap rumah tangga disedot kemudian dibuang  di fasilitas milik pemerintah yakni IPLT.

Saat ini di NTB IPLT sendiri belum ada, Plan Indonesia juga membantu daerah hingga Provinsi untuk menyusun kebijakan pengadaan IPLT tersebut.

“Dan untuk IPLT ini sudah dibuat rodshownya dan Plan Indonesia tidak hanya sendiri ada temen UNICEF dan NGO lokal yang lain untuk bergerak membangun sanitasi,” tutupnya.

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved