Debat Perdana Pilgub NTB 2024

Ditanya Iqbal Soal Utang Pemprov NTB, Rohmi: Itu Bukan Wewenang Saya

Iqbal mendapat kesempatan bertanya ke Rohmi-Firin melontarkan perihal utang Pemprov NTB

Penulis: Robby Firmansyah | Editor: Wahyu Widiyantoro
TRIBUNLOMBOK.COM/ROBBY FIRMANSYAH
(kiri kanan) Paslon Sitti Rohmi Djalilah-Musyafirin, Zulkieflimansyah-Suhaili FT, dan Lalu Muhamad Iqbal-Indah Dhamayanti Putri di panggung debat perdana Pilgub NTB, Rabu (23/10/2024). 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Robby Firmansyah

TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Paslon nomor urut 3 Lalu Muhamad Iqbal menanyakan perihal utang Pemprov NTB di era pemerintahan Zulkiefliemansyah-Sitti Rohmi Djalillah periode 2018-2023.

Keduanya kini masing-masing maju menjadi calon gubernur dan berada di panggung debat yang sama meski pada kubu berbeda, Rabu (23/10/2024).

Zul maju bersama Suhaili FT sebgai Paslon Nomor Urut 2 dan Rohmi berpasangan dengan Musyafirin sebagai Paslon Nomor Urut 1.

Iqbal yang mendapat kesempatan bertanya ke Rohmi-Firin melontarkan perihal utang Pemprov NTB.

"Saya mau nanya saja, bagaimana ceritanya kok ada utang pemerintah lebih Rp1,3 triliun dan lebih dari Rp 500 miliar utang kontraktual artinya ada persoalan dalam perencanaan," tanya Iqbal kepada Rohmi-Firin

Rohmi mengatakan munculnya utang lantaran di awal-awal jabatan keduanya banyak anggaran yang dikeluarkan untuk pemulihan pasca gempa bumi 2018 dan Covid-19. 

Baca juga: Perbandingan Komentar Lalu Iqbal dan Zulkieflimansyah Soal Angka Pengangguran dari Lulusan SMK

"Tiga tahun dalam kondisi bencana, ada hal yang krusial sehingga menyebabkan utang membengkak," kata Rohmi. 

Rohmi mengatakan perencanaan anggaran pada saat itu bukan wewenang dia sebagai Wakil Gubernur NTB tetapi sejatinya tidak untuk dipermasalahkan.

Di sisi lain, Zul mengatakan, yang tersisa sampai akhir masa jabatannya itu merupakan utang proyek-proyek strategis seperti jalan raya dan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Provinsi NTB. 

"Karena kita dianggap mampu mengembalikan dengan sangat baik untuk kesejahteraan masyarakat," kata Zul. 

Zul mengatakan utang juga bukan karena NTB dianggap miskin sehingga diberikan pinjaman namun untuk mensukseskan program strategis nasional.

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved