Kabinet Prabowo Gibran

Profil Budi Gunawan, Menteri Koordinator Politik dan Keamanan Kabinet Merah Putih Prabowo Gibran

Budi Gunawan dilahirkan di Solo, Jawa Tengah, pada 11 Desember 1959. Budi kemudian menempuh pendidikan menengah atas di SMA 3 Teladan, Jakarta.

Editor: Irsan Yamananda
TRIBUNNEWS/HERUDIN
Kepala Badan Intelejen Negara (BIN) Komjen Pol Budi Gunawan mengucapkan sumpah jabatan pada acara pelantikan di Istana Negara, Jakarta, Jumat (9/9/2016). Budi Gunawan dilahirkan di Solo, Jawa Tengah, pada 11 Desember 1959. Budi kemudian menempuh pendidikan menengah atas di SMA 3 Teladan, Jakarta. 

TRIBUNLOMBOK.COM - Nama Jenderal Polisi (Purn.) Prof. Dr. Budi Gunawan, S.H., M.Si., Ph.D. menjadi sorotan setelah ditunjuk sebagai Menteri Koordinator Politik dan Keamanan Kabinet Merah Putih Prabowo Gibran.

Perlu diketahui, Budi Gunawan lahir pada 11 Desember 1959.

Sebelumnya, Budi atau dikenal sebagai BG menjabat sebagai Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) sejak 9 September 2016.

Profil Budi Gunawan, Menteri Koordinator Politik dan Keamanan Kabinet Merah Putih Prabowo Gibran

Dia ditunjuk sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan di Kabinet Merah Putih Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka untuk epriode 2024-2029.

Budi juga menjabat sebagai Ketua Umum Pengurus Besar E-Sports Indonesia (PB ESI) dan perah menjadi ajudan saat Megawati menjabat Presiden RI.

Sebelumnya, ia pernah bertugas sebagai Wakapolri mendampingi Kapolri Badrodin Haiti dan Tito Karnavian. Ia adalah unsur Polisi kedua setelah Sutanto yang memimpin Badan Intelijen Negara.

Presiden Prabowo Subianto mengumumkan susunan kabinet pemerintah Republik Indonesia periode 2024-2029 yang diberi nama “Kabinet Merah Putih” pada Minggu malam, 20 Oktober 2024, di Istana Merdeka, Jakarta. Foto: BPMI Setpres/Rusman
Presiden Prabowo Subianto mengumumkan susunan kabinet pemerintah Republik Indonesia periode 2024-2029 yang diberi nama “Kabinet Merah Putih” pada Minggu malam, 20 Oktober 2024, di Istana Merdeka, Jakarta. Foto: BPMI Setpres/Rusman (BPMI Setpres/Rusman)

Perjalanan karier Budi Gunawan dimulai ketika ia lulus dari Akademi Kepolisian pada tahun 1983.

Ia dikenal berprestasi baik dalam pendidikan pengembangan Polri maupun pendidikan umum.

Ia berhasil menjadi lulusan terbaik di Sekolah Staf dan Pimpinan Polri/Sespimpol (1988) dan Lembaga Ketahanan Nasional/Lemhannas (2005).

Program prestisius ini turut mengasah kemampuannya dalam bidang penegakan hukum dan keamanan nasional.

Karena kemampuannya yang luar biasa, ia pun berhasil meraih predikat Summa Cum Laude dalam program doktor ilmu hukum di Universitas Trisakti.

Komitmen terhadap pendidikan dan keunggulan akademik ini menjadi landasan karier dan metode pendekatan yang digunakan Budi Gunawan dalam setiap kebijakan yang dibuatnya.

Sebagai seorang perwira Polri, Budi Gunawan memegang berbagai posisi penting, di antaranya Karobinkar SSDM, Kaselapa Lemdiklat, Kapolda Jambi, Kadiv Binkum, Kadiv Propam, Kapolda Bali, dan Kalemdiklat. Sebagai pengakuan atas kontribusinya, ia diangkat menjadi Wakil Kapolri.

Baca juga: Daftar Lengkap Menteri dan Wakil Menteri Kabinet Merah Putih Prabowo Subianto Gibran Rakabuming

Kepemimpinan dan keahlian Budi Gunawan di kepolisian tidak luput dari perhatian. Ia dinobatkan sebagai jenderal termuda dan berprestasi di Polri, dan pada masa pemerintahan Presiden Megawati Soekarnoputri, ia menjabat sebagai Ajudan Wakil Presiden (1999-2000) dan Presiden Republik Indonesia (2000-2004).

Nama Budi Gunawan pernah menjadi perbincangan nasional dalam kasus cicak buaya yang melibatkan instansi Polri dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Dia bahkan ditetapkan sebagai tersangka KPK. 

Profil Budi Gunawan

Gibran Rakabuming Raka menjabat tangan Menko Polhukam Budi Gunawan
Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka menjabat tangan Menko Polhukam Budi Gunawan saat pengumuman susunan menteri Kabinet Merah Putih, Minggu (20/10/2024)

Jenderal Polisi (Purn) Prof Dr Budi Gunawan, SH, M Si lahir pada 11 Desember 1959 di Surakarta, Jawa Tengah.

Dikutip dari Kompaspedia, Budi mengenyam pendidikan di SMA 3 Jakarta dan lulus pada 1979.

Setelah itu, dirinya melanjutkan pendidikan ke Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (AKABRI) bagian kepolisian di Semarang, Jawa Tengah.

Baca juga: Daftar 109 Menteri dan Wamen Kabinet Merah Putih Prabowo-Gibran, Langsung Dilantik Hari Ini 

Ia menyelesaikan pendidikan di AKABRI yang kini bernama Akademi Kepolisian (Akpol) itu pada 1983.

Setelah itu, Budi melanjutkan sekolahnya ke Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) dan lulus pada 1986 sebagai lulusan terbaik. 

Ia lantas mengikuti pendidikan pengembangan di Sekolah Staf dan Pimpinan Polri dengan menyandang lulusan terbaik.


 
Lebih lanjut, Budi mengambil pendidikan di Lembaga Ketahanan Nasional pada 2005 juga dengan menjadi lulusan terbaik.

Di luar itu, Budi menempuh pendidikan magister di Universitas Satya Gama.

Lalu, ia menempuh pendidikan jenjang doktoral di Universitas Trisakti dan lulus pada 2018.

Beberapa bulan kemudian, ia memperoleh gelar Guru Besar di Sekolah Tinggi Intelijen Negara (STIN) dalam Bidang Ilmu Intelijen Studi Strategis Kajian Keamanan Nasional Bidang Siber.

Riwayat Karier

Setelah lulus dari Akpol, Budi ditempatkan di PTIK Jakarta. Selang beberapa tahun, dirinya dipindah ke Polda Lampung.

Di sana ia pernah menjabat sebagai Kapolsekta Tanjung Karang Barat Poltabes Bandar Lampung (1986), Kabag Lantas Polwil Lampung (1995), Sesdit Lantas Polda Lampung (1997), dan Pamen Polda Lampung (1997).

Budi juga pernah ditugaskan sebagai Kasat Lantas Poltabes Palembang (1992), Kapolresta Bogor (1999), Kabag Sus Lantas Sundit Regident Dit Lantas Polri (1998). Ia lalu ditugaskan di SSDM Polri sebagai perwira menengah (1999).

Ketika berpangkat Komisaris Besar (Kombes), dirinya pernah menjabat sebagai Ajudan Wakil Presiden Megawati Soekarnoputri (1999-2000).

Kemudian, ia menjadi Ajudan Presiden seiring naiknya Megawati Soekarnoputri dari Wakil Presiden menjadi Presiden RI (2000–2024). 

Semenjak itu, kariernya di Polri melesat. Ia sempat tercatat sebagai jenderal termuda di Polri saat dipromosikan dari Kombes naik pangkat bintang satu atau Brigadir Jenderal (Brigjen) dengan jabatan sebagai Kepala Biro Pembinaan Karier (Karo Binkar) Mabes Polri (2004–2006).

Ia lalu menjabat sebagai Kaselapa Lemdiklat Polri (2006–2008). Kemudian dipromosikan menjabat di kewilayahan sebagai Kapolda Jambi (2008–2009).

Lantas, pangkatnya naik menjadi Inspektur Jenderal (Irjen) dengan jabatan sebagai Kepala Divisi Pembinaan Hukum (Kadiv BinKum).

Ia sempat mutasi dengan jabatan Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Kadiv Propam) lantas dipromosikan menjabat di kewilayahan lagi sebagai Kapolda Bali.

Karier Budi kembali melesat dengan meraih pangkat Komisaris Jenderal (Komjen) saat dipromosikan dengan jabatan Kepala Lembaga Pendidikan Polri (Kalemdikpol).

Posisi ini membawahi lembaga-lembaga pendidikan seperti Akademi Kepolisian (Akpol), Sekolah Staf dan Pimpinan Polri (SESPIM), dan Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) (2012–2015).

Baca juga: MPR Pastikan Anies-Ganjar Hadiri Pelantikan Prabowo-Gibran, Mahfud MD-Cak Imin Belum Ada Kepastian 

Batal Jadi Kapolri

Pada Januari 2015, Presiden Jokowi mengajukan nama Budi Gunawan sebagai calon tunggal Kapolri kepada DPR RI.

DPR lantas mengumumkan Budi lolos uji kelayakan dan kepatutan sehingga bisa dilantik oleh presiden sebagai Kapolri.

Akan tetapi, beberapa hari berselang Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengumumkan dan menetapkan Budi Gunawan sebagai tersangka.

KPK menduga, ada transaksi mencurigakan atau tidak wajar yang dilakukan oleh mantan ajudan Megawati itu.

Merespons surat pengumuman itu, Jokowi lantas menunda pengangkatan Budi Gunawan

Jokowi kemudian menunjuk Badrodin Haiti sebagai pelaksana tugas Kapolri tanpa batasan waktu. 

Pada akhirnya, Jokowi mengirimkan Surat Pergantian Kepala Polri baru atas nama Badrodin Haiti.

Budi lalu ditunjuk menjadi Wakapolri dalam Sidang Wanjakti setelah Badrodin naik menjadi Kapolri.

Pada 9 September 2016, Budi diangkat Jokowi sebagai Kepala BIN. Pangkatnya juga dinaikkan dari Komjen menjadi Jenderal Polisi.

Pada Januari 2018, Budi pensiun dari Polri karena usianya sudah 58 tahun, tetapi tetap menjabat sebagai kepala BIN.

Hingga akhirnya ia dicopot oleh Jokowi dari posisinya dan kini ikut pembekalan calon menteri Prabowo di Hambalang.

Sumber: Tribunnews

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved