Lombok Timur

LGBT di Lombok Timur Makin Berani, Satpol PP, Dinkes juga DP3AKB Gencarkan Pengawasan

Ada benerapa tempat yang diduga menjadi tempat mangkal para kaum penyimpangan ini, satu di antaranya yakni di taman tugu Selong.

Penulis: Ahmad Wawan Sugandika | Editor: Laelatunniam
TRIBUNLOMBOK.COM/AHMAD WAWAN SUGANDIKA
Kasatpol PP Lombok Timur, Slamet Alimin saat ditemui, Kamis (17/10/2024). 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Ahmad Wawan Sugandika

TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TIMUR - Aktivitas kaum lesbian, gay, biseksual dan transgender (LGBT) di Kabupaten Lombok Timur (Lotim) kian mengkhawatirkan.

Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Lombok Timur bahkan telah menerima surat dari Dinas Pemberdayaan Perempuan,Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Lotim, dan Dinas Kesehatan tentang potensi tingginya kasus LGBT.

Hal tersebut disampaikan langsung Kepala Satuan (Kasat) Pol PP Lotim, Slamet Alimin saat ditemui TribunLombok.com, Kamis (17/10/2024).

“Beberapa waktu lalu memang kita menerima laporan dari DP3AKB dan Dikes, informasi itu yang kita langsung cek ke lapangan. Dan kita sudah bentuk tim khusus untuk menangani kasus LGBT ini,” ucap Slamet

Disebutkannya, ada benerapa tempat yang diduga menjadi tempat mangkal para kaum penyimpangan ini, satu di antaranya yakni di taman tugu Selong.

“Ini ada indikasi, jadi kalau ada katakanlah orang duduk berdua sesama jenis dengan tingkah laku beda itu kita akan berikan atensi,” katanya.

Sejauh ini lanjut dia, dari laporan yang masuk, para kaum penyuka sesama jenis ini bahkan telah memiliki komunitas sendiri.


“Ini yang kita pantau dan laporan yang ada memang dia ada groupnya di FB bahkan di WA, cuman tempat kumpulnya juga ini kita sedang dalami,” ungkapnya.

“Kemarin ada kos-kosan yang memancing kecurigaan, tapi setelah kita lakukan pendalaman di sana tidak ditemukan itu (LGBT),” lanjutnya.

Meski demikian, dari pantauan dan laporan yang diterima Satpol PP, pelaku LGBT ini masih hanya laki-laki dengan laki-laki (gay) saja, untuk yang perempuan (lesbian) belum ditemukan

Meski begitu, Satpol PP sendiri mengaku dilema dalam menangani penyimpangan seksual tersebut. Mengingat belum ada aturan yang mengikat para pelaku sodom tersebut.

“Jadi yang hanya kita bisa lakukan hanya pemantauan,  kalaupun ditanngkap kita bina, dan nanti dari sisi akibatnya akan ada penyuluhan dari DP3AKB dan Dinas Kesehatan,” ungkapnya

“Apalagi sekarang sudah ada kasus yang ditangkap, oleh karena itu kami sangat atensi penyimpangan penyimpangan seperti itu di Kabupaten Lombok Timur,” tutupnya.

 

Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved