Lombok Timur

Penjelasan BPBD Lombok Timur Soal Pembangunan Bendungan Ulem-ulem Tetebatu yang Tak Kunjung Dimulai

Kepala Pelaksan (Kalak) BPBD Lotim, Lalu Muliadi mengatakan proses pengajuan anggaran untuk memulai proyek pembangunan masih berjalan.

Penulis: Ahmad Wawan Sugandika | Editor: Laelatunniam
TRIBUNLOMBOK.COM/AHMAD WAWAN SUGANDIKA
Kalak BPBD Lombok Timur, Lalu Muliadi. 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Ahmad Wawan Sugandika

TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TIMUR - Pembangunan bendungan Ulem-Ulem yang rusak imbas bencana banjir tahun 2023 lalu tak kunjung dimulai.

Hal ini menyebabkan taman wisata Ulem-Ulem belum sepenuhnya bisa diakses, ini juga berdampak pada akses sejumlah desa yang menjadikan jembatan Ulem-Ulem jalur penghubung utama.

Menjawab hal itu, Kepala Pelaksan (Kalak) BPBD Lotim, Lalu Muliadi mengatakan proses pengajuan anggaran untuk memulai proyek pembangunan masih berjalan, bahkan saat ini prosesnya signifikan.

“Ya sampai saat ini semenjak terjadinya bencana anjir hidrometeorologi tahun 2023 itu jembatan Ulem-Ulem tetap dalam proses bahkan signifikan progresnya,” ucap Muliadi, Senin (7/10/2024)

Dikatakannya, saat ini tatanan teknis sudah sampai ke Badan asional Penanggulangan Bencana (BNPB), progresnya juga tidak menemukan kendala, mengingat tim dari BNPB juga turun langsung melakukan verifikasi lapangan.

“Saat ini sedang berada di Inspektorat Utama BNPB untuk dibawa ke DJPB Kemenkeu untuk persiapan penerimaan hibahnya, untuk nanti di mullainya pembangunan jembatan,” katanya

Disebutkannya, NPBD Lombok Timur sendiri tidak hanya mengajukan satu jembatan saja untuk diperbaiki, namun ada 3 jembatan yang rusak parah terkena banjir pada 2023 lalu, diantaranya jembatan Ulem-Ulem, jembatan barang panas, dan jembatan Apit Aik.

Total keseluruhan anggaran dari  jembatan yang diajukan sebesar Rp 14 miliar.

“Khusus Ulem-Ulem kita ajukan Rp 6 miliar. Tentunya nanti kita lihat setelah hibahnya selesai kita bisa estimasi kapan mulai dan berakhirnya pengerjaan, baru kita proses pengadaan barang dan jasanya,” sebutnya.

Meski begitu, dia juga mengakui bahwa proses pembangunan jembatan Ulem-Ulem ini sudah masuk limit waktunya, hingga BPBD Lotim juga terus menggenjot agar BNPB segera menerima dan mengeluarkan dana hibahnya.

Dikatakan, meski dalam proses penyelesaian administrasi, BPBD Lotim mengamini pengerjaan jembatan Ulem-Ulem dimulai pada awal tahun 2025 mendatang

“Target pengerjaan awal 2025 sudah dimulai dan awal 2027 selesai,”ungkapnya.

Lebih jauh Muliadi menyebutkan alasan lain dari lamanya proses pengerjaan bendungan ini, lantaran proses izin pembangunan jembatan saat ini harus ada rekom teks langsung dari Kementrian PU.

“Ini yang membutuhkan proses lama dan bagaimana hasil ini harus di ekspos di BWS dan Balai Jalan Nasional, dan hasilnya dikirim lagi ke Kementrian PU, baru lah akan turun rekom teksnya,” tutupnya.

 

Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved