Lombok Timur

Panitia Adzikrol Hauliyyah NW Buka Suara Soal Insiden Keracunan Makanan

Ketua panitia pelaksana kegiatan Adzikrol Hauliyyah Nahdlatul Wathan M. Iwan Saputra buka suara soal panitia keracunan makanan.

Penulis: Ahmad Wawan Sugandika | Editor: Laelatunniam
ISTIMEWA
Sejumlah panitia Adzikrol Hauliyah NW saat dibawa ke klinik karena diduga keracunan nasi bungkus. 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Ahmad Wawan Sugandika

TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TIMUR - Insiden keracunan makanan pada sejumlah panitia Adzikrol Hauliyyah Nahdlatul Wathan (NW) ke-59 ramai diperbincangkan di media sosial. 

Berita awal menyebutkan sekitar 90 persen dari 100 anggota panitia mengalami keracunan. Namun, informasi tersebut dibantah oleh ketua panitia pelaksana kegiatan Adzikrol Hauliyyah Nahdlatul Wathan M. Iwan Saputra

“Tidak semua panitia itu keracunan, hanya sebagian kecil dari mereka, tidak seperti yang diberitakan,” ucap Iwan, Senin (23/9/2024)

Meski demikian, Iwan mengakui para panitia yang bertugas dalam penyelenggaraan acara tahunan tersebut menjadi korban dugaan keracunan makanan. 

Namun ditegaskannya, makanan nasi bungkus yang dikonsumsi para panitia itu dibeli dari luar, yakni dibeli di Masbagik pada pagi harinya sebagai sarapan panitia.

Insiden ini terjadi pada pagi hari setelah panitia mengonsumsi nasi bungkus yang disediakan untuk sarapan(22/9/2024). 

Gejala keracunan mulai muncul sekitar pukul 11.00 Wita hingga pukul 12.00 Wita, saat sebagian dari panitia mulai mengalami muntah-muntah dan gejala lain yang dicurigai keracunan makanan. 

“Namun situasi segera dapat diatasi dengan tindakan cepat dari tim medis yang standby di arena lokasi Dzikrol,” katanya.

Setelah gejala mulai muncul, langkah cepat diambil untuk membawa panitia yang terdampak ke klinik terdekat. 

Menurut Iwan Saputra, tidak semua panitia mengalami keracunan seperti yang dikabarkan. Hanya beberapa orang yang menunjukkan gejala dan setelah mendapatkan penanganan medis, kondisi mereka kini telah membaik. 

“Alhamdulillah, semuanya sudah dalam kondisi stabil, dan jumlah yang disinyalir keracunan tidak sebanyak yang dikatakan dalam berita yang beredar," ujar Iwan.

Dikatakan Iwan, klarifikasi ini menjadi penting di tengah kekhawatiran publik akibat berita awal yang menyebutkan bahwa mayoritas panitia terkena dampak. 

Iwan memastikan bahwa seluruh proses penanganan telah dilakukan dengan baik dan tidak ada korban yang mengalami kondisi parah.

“Jadi masyarakat harusnya juga masyarakat jangan menyebarkan informasi yang belum terkonfirmasi guna menghindari kepanikan lebih lanjut,” tutupnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved