Universitas Bumi Gora

Prodi Seni Pertunjukan UBG Gelar Kuliah Umum, Diskusi Masa Depan Seni dan Industri Kreatif NTB

Program Studi Seni Pertunjukan Universitas Bumigora (UBG) menggelar kuliah umum, Kamis (12/9/2024).

|
Editor: Laelatunniam
ISTIMEWA
Program Studi Seni Pertunjukan Universitas Bumigora (UBG) menggelar kuliah umum, Kamis (12/9/2024). 

TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Program Studi Seni Pertunjukan Universitas Bumigora (UBG) menggelar kuliah umum, Kamis (12/9/2024).

Kegiatan yang mengusung tema ‘Masa Depan Seni dan Industri Kreatif NTB di Era Global’ menghadirkan dua pembicara yang kompeten di bidangnya, yaitu Dr. Salman Alfarisi yang dosen di Universiti Pendidikan Sultan Idris Malaysia, dan Majas Pribadi praktisi seni di NTB.

Kuliah umum dibuka secara langsung oleh rektor Universitas Bumigora Dr. Ir. Anthony Anggrawan.

Anthony menyambut dengan baik kegiatan itu sebagai bentuk proses pengembangan diri bagi civitas akademik Universitas Bumigora.

“Saya menyampaikan terima kasih kepada Dr. Salman, yang sudah jauh-jauh dari Malaysia hadir di sini. Dan juga pak Majas yang mau untuk berbagi pengetahuan dan pengalamannya dengan kami yang ada di sini. Saya berharap bapak ibu dan seluruh civitas akademik Universitas Bumigora memanfaatkan kesempatan ini untuk menimba ilmu sebanyak-banyaknya," ungkap Anthony.

Diskusi ini juga menjadi salah satu bentuk keseriusan kampus untuk terus berkontribusi dalam pengembangan seni budaya di NTB melalui Fakultas Seni dan Desain.

Selain melalui diskusi itu, keseriusan itu juga disampaikan melalui rencana Pembangunan Gedung pertunjukan di Mataram. 

“Kami serius dengan apa yang sudah kami rencanakan. Untuk seni pertunjukan nanti, dalam waktu dekat kami akan membangun sebuah Gedung pertunjukan yang baik dan berkelas di Mataram,"lanjutnya.

Gedung itu nantinya tidak hanya menjadi tempat untuk mahasiswa berlatih, tetapi juga melaksanakan pertunjukan.

Menanggapi sambutan rektor, Majas Pribadi menyampaikan, jurusan seni ini kan banyak dijumpai. Tetapi dengan membuka Prodi Seni Pertunjukan murni, tentu ini memiliki tantangan tersendiri terlebih di NTB ini.

"Dengan apa yang disampaikan pak rektor tadi, paling tidak orang tidak akan berpikir atau kebingungan lagi kalua mereka kuliah di jurusan seni ini nanti mau jadi apa,” Ungkap Majas Pribadi.

Seni dan industri kreatif di Lombok atau di NTB ini memiliki tantangan yang cukup besar saat ini. Pengembangan pariwisata memang belum terlihat memberikan dampak signifikan. Persoalan ini harus menjadi tantangan yang harus diselesaikan melalui ruang akademis.

Salman dalam konteks seni dan industry kreatif berpandangan, seorang seniman tidak terpaku dengan keberadaan tradisi.

Masyarakat akademis di Universitas Bumigora ini harus bisa membedakan antara tradisi dan kreasi.

Jika sudah bermain di wilayah industry kreatif, maka seorang seniman tidak seharusnya terikat dengan aturan-aturan tradisi yang ada. Meski mereka harus mempelajari tradisi agar memiliki pengetahuan cukup dalam menciptakan kreasi. 

Halaman
12
Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved