Berita Bima

Cerita Kades Kalodu Bima, Krisis Sinyal Internet Membuat Desa Ketinggalan Informasi

Krisis sinyal di Desa Kalodu, Kabupaten Bima membuat warga desa tersebut kerap ketinggalan onformasi penting

Penulis: Toni Hermawan | Editor: Idham Khalid
Dok. Istimewa
Murid SDN Inpres Kalodu Kecamatan Langgudu Kabupaten Bima saat mengikuti Assesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) di luar sekolah. 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Toni Hermawan

TRIBUNLOMBOK.COM, KOTA BIMA - Di tengah kemajuan teknologi informasi yang pesat, Desa Kalodu, Kecamatan Langgudu, Kabupaten Bima, masih terjebak dalam keterbatasan akses internet.

Masalah krisis sinyal buruk membuat Kepala Desa (Kades) Kalodu, Ishak Rumadi, dan warganya sering kali ketinggalan informasi penting dari pemerintah kabupaten maupun provinsi.

Ishak mengungkapkan, bagaimana keterbatasan sinyal internet di desanya menghambat komunikasi dan akses informasi yang biasanya dikirim melalui pesan whatshap atau email.

"Kalau kita di Desa Kalodu susah sinyal, misalnya kalau ada informasi dari dari  kabupaten adanya pertemuan dikirim WA harus sering dicek dan cari jaringan," kata Ishak membuka ceritanya kepada TribunLombok, Sabtu (14/9/2024).

Kendala ini telah disampaikan ke pemerintah kabupaten dan Provinsi NTB berkali-kali. Ishak mengungkapkan meski sudah melaporkan masalah ini ke Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Bima dan Kominfo NTB hingga empat kali, solusi konkret belum juga terealisasi.

"Sudah sering ke Diskominfo Kabupaten, kalau ke Kominfo NTB sudah empat kali, ini rencana  kelim kali," keluhnya.

Untuk mengatasi kekurangan ini, Pemerintah Desa Kalodu berusaha mencari solusi alternatif. Ishak mengungkapkan bahwa pihak desa siap menyediakan lahan gratis jika ada perusahaan yang berminat membangun menara jaringan internet di wilayah mereka.

"Kami juga sudah mencoba menghubungi XL dan Telkomsel untuk kemungkinan kerjasama. Jika ada perusahaan yang bersedia, lahan untuk pembangunan tower akan kami sediakan tanpa biaya," tambahnya.

Penggunaan komputer untuk surat-menyurat tetap berfungsi dengan lancar. Namun, Ishak menegaskan bahwa informasi penting yang disampaikan melalui WhatsApp sering kali terlambat diterima, sehingga banyak kegiatan desa terhambat.

"Kalau buat  surat menyurat masih pakai komputer, kalau ada dari dinas kirim whastap itu yang susah,  banyak kegiatan tidak bisa diikuti gara-gara informasi," jelasnya.

Baca juga: VIRAL Murid SDN di Kalodu Bima Ujian di Bawah Tenda, Ini Penyebabnya!

Tidak hanya kesulitan administrate, namun di sektor pendidikan juga terdampak atas kurangnya akses internet di desa tersebut.

Sepert kondisi murid-murid SDN Inpres Kalodu di desanya terpaksa mengikuti Assesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) di luar sekolah karena keterbatasan fasilitas internet di sekolah mereka.

Ia berharap agar masalah ini segera mendapatkan perhatian dan solusi yang memadai, Kepala Desa Kalodu mengharapkan adanya peningkatan infrastruktur telekomunikasi di wilayahnya.

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved