Pilkada NTB
Fakta di Balik Kandasnya Duet Gita-Sukiman di Pilgub NTB 2024
Duet Lalu Gita Ariadi dan HM Sukiman Azmi (Gasman) dipastikan batal maju dalam kontestasi Pemilihan Gubernur (Pilgub) NTB 2024
Penulis: Robby Firmansyah | Editor: Idham Khalid
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Robby Firmansyah
TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Bakal pasangan calon (bapaslon) gubernur dan wakil gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), H Lalu Gita Ariadi dan HM Sukiman Azmi (Gasman) dipastikan batal maju dalam kontestasi Pemilihan Gubernur (Pilgub) NTB mendatang.
Pasalnya sampai ditutup pendaftaran oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) NTB pada 29 Agustus pukul 23:59 WITA, pasangan tersebut tidak kunjung menyerahkan berkas persyaratan pencalonan.
Beberapa fakta menarik yang dirangkum TribunLombok.com di balik kandasnya pencalonan Gita-Sukiman.
1. Didukung Partai Golkar dan daftar ke sejumlah partai politik
Nama Lalu Gita masuk dalam bursa bakal calon gubernur yang bakal diusung partai berlambang beringin tersebut, selain Gita ada tiga nama lainnya yakni H Mohan Roliskana, Suhaili FT dan Indah Dhamayanti Putri.
Golkar dalam menentukan kandidat yang bakal diusung melakukan serangkaian tahapan, salah satunya melakukan survei terhadap nama-nama tersebut.
Namun Golkar lebih memilih memberikan surat persetujuan partai politik atau B1 KWK kepada pasangan Lalu Muhamad Iqbal dan Indah Dhamayanti Putri.
"Bahwa jelas format B1 KWK untuk Pilkada sudah melalui proses panjang, kita melakukan tolak ukur secara ilmiah dengan beberapa kali survei dan diasesmen juga oleh DPP," kata Ketua DPD I Partai Golkar NTB H Mohan Roliskana, Senin (26/8/2024) lalu.
Selain berharap dukungan dari Partai Golkar, usaha Sekretaris Daerah itu untuk mendapatkan partai politik terus dilakukan. Melalui tim pemenangnya, Gita mendaftar ke sejumlah partai diantaranya Partai Demokrat, Partai Nasdem, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
2. Dicopot dari jabatan Penjabat Gubernur
Ambisi Gita maju menjadi bakal calon gubernur membuatnya harus rela dicopot dari jabatannya sebagai Penjabat Gubernur NTB. Pasalnya saat menjabat dia kedapatan beberapa kali menghadiri acara partai politik baik di Jakarta maupun di Mataram.
Akhirnya Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) pada 22 Juni lalu mencopot Gita dari jabatannya dan menggantinya dengan Hassanudin yang sebelumnya menjabat sebagai Pj Gubernur Sumatera Utara.
Baca juga: 3 Paslon Sudah Kantongi Dukungan Parpol di Pilgub NTB, Bagaimana dengan Gasman?
Setelah dicopot dari jabatannya, Gita kembali menjadi Sekertaris Daerah Provinsi NTB, dia bahkan semakin terang-terangan menyebut dirinya akan maju sebagai calon gubernur berpasangan dengan mantan Bupati Lombok Timur HM Sukiman Azmi.
"Apa yang disampaikan pak Sukiman memang begitu adanya, kami sadar betul status ASN kemudian status Pj kami menjunjung etika itu, kamipun tidak bisa mengelak dari tuntutan aspirasi masyarakat," kata Gita, Sabtu (22/6/2024).
3. Isyarat kandasnya duet Gita-Sukiman di Pilgub NTB
Beberapa waktu terakhir Gita memilih enggan berkomentar soal politik, dia memilih berpuasa untuk membahas perihal maju di Pilgub NTB.
"Saya masih puasa politik dulu," kata Gita saat ditemui di Gelandang Pemuda, Rabu (28/8/2024).
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.