Berita Lombok Tengah

Direktur RSUD Praya Tanggapi Keluhan Warganet Soal Antrian Panjang Pelayanan

Kondisi pelayanan RSUD Praya kerap dikeluhkan baik secara langsung ataupun tidak langsung oleh warga, terutama pada antrian yang lama

Penulis: Sinto | Editor: Idham Khalid
DOK. LEFTI
Halaman depan RSUD Praya Lombok Tengah yang menjadi lahan parkir pengunjung dan staf rumah sakit. 

Laporan Wartawan Tribunlombok.com, Sinto

TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TENGAH - Pihak RSUD Praya Lombok Tengah angkat bicara soal kualitas pelayanan yang dicap buruk oleh warganet di Facebook belum lama ini. 

Kondisi pelayanan RSUD Praya kerap dikeluhkan baik secara langsung ataupun tidak langsung oleh warga, terutama pada proses antrian pelayanan yang lama.

Menggapi keluhan warga, Direktur RSUD Praya dr Mamang Bagiansyah menjelaskan, poli syaraf, poli dalam dan poli jantung adalah poli dengan kunjungan tertinggi terutama pada hari Senin dan hari Selasa. Pelayanan poli-poli tersebut pada hari tertentu sering sampai pukul 15.00 Wita. 

"Saran saya bagi rekan-rekan, hindari hari tersebut jika berkunjung ke poli (Dalam, Jantung, dan Syaraf) untuk membantu kami mengurai keramain, kecuali kondisi tertentu seperti kehabisan obat," jelas dr Mamang. 

Dikatakan Mamang, kebiasaan pasien kontrol banyak pada hari senin, selasa dan Rabu, sehingga mengakibatkan terjadinya penumpukan. Padahal layanan buka senin hingga hari Sabtu.

Oleh karena itu pihaknya akan melakukan pengaturan waktu kontrol supaya tidak menumpuk.

"Insya Allah kedepan kami juga akan buka poli sore, juga utk mengurai penumpukan pasien poli, namun sayangnya belum cukup dokter. Baik Jantung, saraf, masing-masing masih 1 orang," jelas Mamang. 

"Fenomena dilapangan, pasien masih sisa obat untuk tiga hari, datang melakukan kontrol, bijaknya masih bisa datang tatkala sisa obat untuk satu hari bang. Psikologis kunjungan meledak di hari senin selasa, artinya permakluman jika antrian agak panjang," sambungnya. 

Humas RSUD Praya, Taufiq Akbar menjelaskan, pihaknya masih kekurangan cost untuk menambah dokter Jantung dan syaraf yang masing-masing hanya satu. 

"Dan kami belum mendengar adanya putra daerah yang betul-betul asli sini untuk mengambil spesialis tersebut," jelas Taufiq. 

Dikatakan Taufiq, pihaknya berharap agar masyarakat bisa lebih bijak karena banyak nomor pengaduan dibeberapa titik daripada harus mengunggah dan memviralkan di media sosial. 

Pihaknya secara pribadi langsung yang memasang banner himbauan terlebih sekarang ini sedang dilakukan transisi sistem menjadi SIMRS. 

Untuk diketahui sebagai bagian dari upaya perbaikan tersebut, per 26 Juli 2024 pihaknya mulai mengimplementasikan modul SIMRS (Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit) yang baru. 

Dalam tahap pertama ini yang diimplementasikan adalah modul Rekam Medik Elektronik (RME). Dengan RME ini, disamping memang perintah Undang-Undang, akan terwujud proses pelayanan yang sangat efisien. Mulai sejak pendaftaran online, hingga layanan resep obat elektronik. 

Sumber: Tribun Lombok
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved