Profil Ismail Haniyeh, Pemimpin Hamas yang Terbunuh di Iran, Lahir dan Besar di Kamp Pengungsi Gaza
Ismail Haniyeh menghabiskan masa kecilnya di kamp pengungsi Al-Shati, Jalur Gaza
Keduanya menjadi target percobaan pembunuhan yang gagal oleh Israel pada tahun 2003, meskipun Yassin dibunuh hanya beberapa bulan kemudian.
Pada 2006, Hamas berpartisipasi dalam pemilihan legislatif Palestina, dengan Haniyeh memimpin daftar tersebut.
Kelompok tersebut memenangkan mayoritas kursi di parlemen, dan Haniyeh menjadi perdana menteri Otoritas Palestina (PA).
Masyarakat internasional bereaksi terhadap kepemimpinan Hamas dengan membekukan bantuan kepada PA, yang menyebabkan tekanan finansial yang signifikan pada badan pemerintahan tersebut.
Pada bulan Juni 2007, setelah berbulan-bulan terjadi ketegangan yang mencakup konflik bersenjata antara faksi-faksi tersebut, Presiden Mahmoud Abbas dari Partai Fatah memecat Haniyeh dan membubarkan pemerintahannya.
Hasil dari kebuntuan ini adalah terbentuknya pemerintahan otonomi yang dipimpin Hamas di Jalur Gaza, yang dipimpin oleh Haniyeh.
Segera setelah itu, Israel menerapkan serangkaian sanksi dan pembatasan di Jalur Gaza, yang diikuti oleh Mesir.
(TribunLombok.com/Tribunnews.com)
Pembunuhan Jurnalis di Gaza, KKJ Desak Mahkamah Pidana Internasional Lakukan Investigasi |
![]() |
---|
Gapasdap Mulai Berhitung Jika Terjadi Penutupan Selat Hormuz Imbas Perang Israel-Iran |
![]() |
---|
Ketua Umum Liga NWDI Dorong Presiden Prabowo Ambil Peran Aktif dalam Isu Perdamaian Iran–Israel |
![]() |
---|
Iran Menyatakan Tidak Ada Kontaminasi Radiasi pada Fasilitas Nuklir yang Diserang AS |
![]() |
---|
Disnakertrans Mataram Tetap Buka Pemberangkatan CPMI ke Timur Tengah di Tengah Konflik Iran-Israel |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.