Santriwati Al Aziziyah Meninggal

Kematian Nurul Izzati, Tim Kesehatan Ponpes Al-Aziziyah Diperiksa Hari Ini

Setelah sebelumnya polisi memeriksa 14 orang saksi dari pihak Ponpes, kini polisi kembali memanggil 14 orang saksi dari pihak Ponpes, diantaranya ada

Penulis: Robby Firmansyah | Editor: Idham Khalid
TRIBUNLOMBOK.COM/ROBBY FIRMANSYAH
Kasat Reskrim Polresta Mataram Kompol I Made Yogi Purusa Utama. 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Robby Firmansyah

TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Kepolisian Resort Kota (Polresta) Mataram terus berupaya mengungkap kasus penyebab kematian Nurul Izzati (13), santriwati Ponpes Al-Aziziyah Kabupaten Lombok Barat.

Setelah sebelumnya polisi memeriksa 14 orang saksi dari pihak Ponpes, kini polisi kembali memanggil 14 orang saksi berbeda dari pihak Ponpes, termasuk diantaranya ada tim kesehatan Ponpes Al-Aziziyah.

"14 orang saksi yang akan diperiksa salah satunya tim kesehatan ponpes," kata Kasat Reskrim Polresta Mataram Kompol I Made Yogi Purusa Utama, Kamis (11/7/2024).

Pemeriksaan tersebut akan dilaksanakan di Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Polresta Mataram, Jumat (12/7/2024).

Yogi mengatakan, alasan polisi memeriksa tim kesehatan ponpes lantaran, sebelum Nurul dijemput oleh keluarganya sempat dibawa ke klinik ponpes.

Selain tim kesehatan, saksi lainnya juga yang akan diperiksa ialah dari santriwati dan juga pengurus ponpes yang lainnya.

"Intinya 14 saksi yang diperiksa itu dari kalangan ponpes ada santriwati, pengurus dan tim kesehatan," lanjut Yogi.

Sebelumnya, penyidik telah memeriksa sedikitnya 24 saksi di kasus dugaan penganiayaan Nurul Izzati, yang kini telah meninggal dunia.

Adapun sejumlah saksi yang telah diperiksa yakni dari kalangan keluarga, teman korban di Lombok Timur, tenaga kesehatan (nakes) dari klinik, puskesmas dan RSUD dr Raden Soedjono Selong. Dan sejumlah saksi dari Ponpes Al-Aziziyah.

Hasil pemeriksaan sementara sejumlah saksi itu, enggan dipublis Yogi, mengingat bagian dari materi penyidikan. Yang pasti, lanjutnya, pemeriksaan masih terus berlanjut.

"Pemeriksaan ini masih berlanjut," ungkapnya.

Baca juga: Buntut Dugaan Penganiayaan di Al-Aziziyah, Kemenag Perketat Persyaratan Masuk Ponpes

Nurul Izzati menghembuskan napas terakhir di Ruang ICU RSUD dr Raden Soedjono Selong, Lotim pada Sabtu (29/6) lalu usai koma beberapa hari. Sebelum menjalani perawatan di RSUD dr Raden Soedjono, korban pernah dirawat di salah satu klinik dan puskesmas di wilayah Lotim.

Hasil pemeriksaan dokter di rumah sakit, ditemukan mata kiri korban dalam kondisi bengkak dan di bagian kepala santriwati kelas 7 asal Desa Rukun Lima, Kecamatan Ende Selatan, Kabupaten Ende, NTT ini terdapat sebuah benjolan yang diduga akibat benda tumpul.

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved