Berita NTB
Tangani Inflasi, NTB Impor 10 Ribu Ton Beras dari Vietnam
BPS NTB mencatat beras menjadi penyumbang terbesar inflasi, bahkan kini NTB harus menerima impor beras dari Vietnam sebanyak 10.500 ton
Penulis: Robby Firmansyah | Editor: Idham Khalid
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Robby Firmansyah
TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), mengungkapkan laju inflasi di NTB dipengaruhi oleh harga beras yang semakin tinggi.
Kepala BPS NTB Wahyudin mengatakan, dari sekian banyak komoditi yang mempengaruhi inflasi, harga beras menjadi penyumbang terbesar.
Angka inflasi di NTB berdasarkan data BPS sebesar 2,77 persen, angka tersebut merupakan gabungan inflasi dari tiga daerah yakni Kota Mataram, Kabupaten Sumbawa dan Kota Bima.
Selain itu angka inflasi NTB juga masih lebih rendah dari inflasi nasional yakni 2,84 persen.
Untuk menekan laju inflasi semakin tinggi, ia berharap Pemerintah Provinsi NTB mulai gencar melakukan operasi pasar murah.
"Saya tadi sampaikan harga beras mulai naik, coba mulai antisipasi dengan operasi pasar," kata Wahyudin, Selasa (11/6/2024).
Berdasarkan data Dinas Perdagangan Provinsi NTB, harga beras medium saat ini mengalami kenaikan 3 persen menjadi Rp 13.334, untuk beras premium Rp 14.750.
Selain itu, Wahyudin mengatakan hingga April 2024 NTB sudah menerima impor beras dari Vietnam sebanyak 10.500 ton, sementara dari daerah lain sebanyak 2.000 ton.
Impor beras tersebut dilakukan untuk mencukupi kebutuhan nasional, meskipun NTB baru saja melakukan panen raya.
Baca juga: Antisipasi Laju Inflasi, Pemkab Lombok Barat dan Lombok Timur Jalin Kerja Sama
Wahyudin mengatakan stok beras untuk NTB ditargetkan 200 ribu ton untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di NTB, sementara yang tersedia di gudang Bulog baru 50 ribu ton. Sehingga NTB terpaksa mendatangkan beras dari luar negeri.
Meskipun NTB mulai mendatangkan beras dari luar negeri, namun NTB sebenarnya mengalami surplus beras. Tetapi beras NTB banyak dibawa keluar untuk diperdagangkan di daerah lain.
(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.