Idul Adha

Cerita Peternak Asal Lombok Barat Merawat Sapi yang Dibeli Presiden Jokowi untuk Kurban

Atang Setiyanoro menceritakan kisahnya merawat sapi seberat 1,057 ton yang akan menjadi kurban Presiden Jokowi

Penulis: Robby Firmansyah | Editor: Wahyu Widiyantoro
TRIBUNLOMBOK.COM/ROBBY FIRMANSYAH
Peternak dari Kelurahan Dasan Geres, Kabupaten Lombok Barat Atang Setiyanoro memberi makan sapi miliknya yang dibeli Presiden Jokowi untuk dijadikan kurban Idul Adha 1445 H, Selasa (11/6/2024). 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Robby Firmansyah

TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Warga Kelurahan Dasan Geres, Kabupaten Lombok Barat Atang Setiyanoro bersyukur pada Idul Adha 2024 ini.

Sapi yang dirawatnya hampir 3,5 tahun itu dipilih Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk dijadikan kurban.

Sapi jenis Brahman Cross ini menurut rencana akan dikurban di Masjid Alifurrahmah Desa Ubung Kecamatan Jonggat, Kabupaten Lombok Tengah.

Atang menceritakan kisahnya merawat sapi seberat 1,057 ton ini.

Awalnya dia mengetahui bahwa Dinas Perternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) membuka sayembara bagi para peternak yang memiliki sapi dengan berat di atas 1 ton.

Baca juga: 5 Fakta Sapi Kurban Jokowi di NTB: Tinggi 1,5 Meter, Jenis Brahman Cross, Harga Rp155 Juta

Atang pun memutuskan untuk mendaftarkan sapi itu.

"Setelah mendaftar tim dari kementerian bersama Disnakeswan Provinsi melakukan penimbangan, pengecekan kesehatan dan lain sebagainya," kata Atang, Selasa (11/6/2024).

Atang mengaku baru kali ini mengikuti sayembara yang kemudian dirinya terpilih.

Hal itu buah dari ketekunannya merawat sapi tersebut selama delapan bulan.

Sejak dibelinya dari salah satu warga di Desa Gangga, Kabupaten Lombok Utara.

Atang lalu menyiapkan kadang khusus agar tidak stres yang dapat mempengaruhi berat badannya.

Baca juga: Presiden Jokowi Kurban Sapi Seberat 1,05 Ton di NTB

Atang memberikan sapi tersebut dedak dengan campuran ampas kedelai. Selain itu juga rumput rumputan.

"Kuncinya sapi ini kenyamanan, kalau kita kasih makan konsentrat mahal tapi kebersihan kandangnya kurang, sapinya kurang nyaman sulit untuk gemuk," lanjut Atang.

Atang memberikan sapi tersebut dedak dengan campuran ampas kedelai selain rerumputan.

Halaman
12
Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved