Pilkada NTB
4 Fakta Deklarasi Paket Bang Zul - Abah Uhel, Alasan Hingga Belum Dapat Restu Partai
Berikut empat fakta deklarasi pasangan Bang Zul - Abah Uhel dirangkum Tribunlombok.com
"Dan ternyata bukan kami saja yang melakukan survei karena pak Airlangga Hartarto (Ketua Umum Golkar) teman saya di DPR. Saya bersama 15 tahun bersama Airlangga di DPR di komisi 7, komisi 6 dan komisi 11," terang Bang Zul.
"Saya berkomunikasi dengan beliau, ada Pak Doli Kurnia Tanjung. Beliau juga teman kami DPR. Ada Korwil Golkar NTB (Sari Yuliati) dan mereka menunjukkan survei juga dari Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA. Dan disitu dikemukakan bahwa data jika pilgub dilaksanakan hari ini maka yang tertinggi adalah Zulkieflimansyah dan nomor duanya adalah Abah Uhel," sambung Bang Zul.
Dalam kesempatan tersebut, Bang Zul mengaku ditawarkan oleh DPP Golkar untuk mengambil Abah Uhel sebagai wakilnya meski dalam kontestasi Pilkada 2018, keduanya menjadi rival.
Kesempatan yang sama, Abah Uhel menyebutkan alsan dirinya menjadi calon wakil gubernur Bang Zul karena diberikan kesempatan yang diberikan.
"Seperti yang saya katakan tadi, ego kepentingan pribadi saya harus saya buang dan harus saya korbankan untuk kepentingan membangun NTB," beber Abah Uhel.
4. Belum Mendapat Restu Partai
Mesai sudan melaksankan deklarasi, paşangan tersebut hingga kini belum mendapatkan restu partai, terutama Suhaili yang menjadi kader paratai Golkar memiliki banyak saingan untuk merebut hati DPP.
Diketahu sebelumnya DPP Golkar sendiri telah mengeluarkan surat tugas kepada sejumlah kader potensial NTB untuk mempersiapkan diri maju di Pilkada NTB, seperti nama Bupati Bima Indah Dhamyanti Putri, Wali Kota Mataram Mohan Roliskana dan terasuk Suhili.
Baca juga: 4 Fakta Rohmi Tinggalkan Zulkieflimansyah dan Memilih Berpasangan dengan Musyafirin
Meski belum mendapatkan restu partai, Abah Uhel optimis, deklarasi dengan Bang Zul akan mendapatkan persetujuan dari DPP Golkar.
Menurutnya, untuk mencapai restu tersebut tentu ada mekanisme dan proses. Pihaknya mengaku telah mengikuti dan terus akan menjalani mekanisme partai.
"Kami tidak akan berani melakukan kegiatan (deklarasi) hari ini kalau tidak ada gambaran restu partai. Masak kami berani membuat lubang untuk malu kami berdua ini untuk sekedar bohong-bohongi masyarakat. Jadi tunggu aja," pungkas Abah Uhel.
(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.