MXGP

Penyelenggaraan MXGP di NTB Disebut Tak Berdampak pada Pembinaan Atlet Daerah

Motocross sejatinya punya peluang menjadi cabang olahraga unggulan bagi atlet NTB

TRIBUNLOMBOK.COM/ROBBY FIRMANSYAH
Para pembalap MXGP bersiap di garis start untuk menjajal Sirkuit Selaparang, Lombok, Nusa Tenggara Barat dalam sesi kualifikasi, Sabtu (1/7/2023). 

Penjabat (Pj) Gubernur NTB Lalu Gita Ariadi sebelumnyaa mengungkapkan alasan penyelenggaraan event tersebut menuai penolakan, diantaranya karena menyisakan banyak utang.

"Terakhir saya dengar Bupati Sumbawa menolak karena ada utang, meninggalkan utang, di kota juga meninggalkan utang," kata Gita, Sabtu (1/6/2024).

Termasuk beban pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) pada MXGP sebelumnya juga harus ditanggung Pemerintah Provinsi NTB.

Selain itu Pemerintah Kota Mataram juga tidak mendapatkan keuntungan dari pajak pelaksanaan MXGP tersebut.

"Saya dengar banyak panitia yang masih berutang kepada para pihak, kepada IMI (Ikatan Motor Indonesia) pusat, artinya kalau banyak meninggalkan utang berarti banyak pihak yang dirugikan," jelas Gita.

Lalu Gita juga tidak ingin menghadirkan event-event di NTB yang dapat menimbulkan utang baru bagi daerah. Ia justru mendukung event yang memberikan keuntungan bagi daerah.

"Kita tidak butuh yang begini, kita menghargai yang kreatif dan menguntungkan bagi daerah, IMI pusat mengadakan Kejurnas kita dukung, saya hadir dan lainnya," kata mantan Kadis Pariwisata NTB itu.

Sumbawa dan Kota Mataram Menolak

Bupati Sumbawa Mahmud Abdullah membeberkan, sampai saat ini pihak SEG belum menyelesaikan sejumlah kewajiban utang kepada Pemda Sumbawa.

Baca juga: MXGP Ditolak Pemda Sumbawa dan Pemkot Mataram, Diduga Gegara Utang dan Masalah Sampah

"Pihak SEG tahu diri dong, jangan kewajibannya enggak dilunaskan. Kewajiban seperti pajak, belum diselesaikan oleh pihak penyelenggara MXGP sampai sekarang," tegasnya, Senin (3/6/2024).

Sebelumnya juga pemerintah Kota Mataram menolak penyelenggaraan MXGP yang rencananya akan digelar di Sirkuit Selaparang.

Asisten I Setda Kota Mataram Lalu Martawang mengatakan, hingga saat ini pemerintah Kota Mataram tetap dalam sikap menolak karena dinilai tidak memenuhi kepentingan Kota Mataram.

"Sebenarnya kita berkeinginan kalau ada even di Kota Mataram itu, namun di arahkan oleh wali kota harus memenuhi 3 sukses, sukses penyelenggaraan, sukses pemberdayaan ekonomi rakyat dan sukses citra kota Mataram ini," kata Martawang.

Martawang menyampaikan, pihaknya tidak ingin menyelenggaarkan event di kota Mataram tanpa mempunyai efek positif, seperti efek perekonomian masyarakat harus jelas.

"Maka pihak-pihak yang mau menyelenggarakan event di kota Mataram ini, harus memastikan bahwa segala persiapan itu harus lebih baik, seperti kordinasi, komunikasi harus lebih baik, tidak lain dan tidak bukan tujuannya adalah supaya terpenuhi tiga sukses yang tadi itu," pinta Martawang.

Penonton menyaksikan aksi pembalap MX2 dari area festival Sirkuit MXGP Selaparang, Lombok, Minggu (2/7/2023).
Penonton menyaksikan aksi pembalap MX2 dari area festival Sirkuit MXGP Selaparang, Lombok, Minggu (2/7/2023). (TRIBUNLOMBOK.COM/SIRTUPILLAILI)
Halaman
123
Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved