MXGP

Pj Gubernur NTB Lalu Gita Dapat Informasi Penundaan MXGP Lombok-Sumbawa 2024

IMI dengan penyelenggara PT Samota Enduro Gemilang (SEG) masih memiliki permasalahan yang belum diselesaikan sejak MXGP 2023

Penulis: Robby Firmansyah | Editor: Wahyu Widiyantoro
Dok. MXGP
Para pembalap melewati tikungan pertama dalam Race 1 MXGP Lombok 2023 di Sirkuit Eks Bandara Selaparang, Kota Mataram, Minggu (2/7/2023). Perhelatan balapan Motocross Grand Prix (MXGP) seri Indonesia di Nusa Tenggara Barat (NTB) pada 30 Juni dan 7 Juli 2024 kabarnya bakal ditunda. 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Robby Firmansyah

TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Perhelatan balapan Motocross Grand Prix (MXGP) seri Indonesia di Nusa Tenggara Barat (NTB) pada 30 Juni dan 7 Juli 2024 kabarnya bakal ditunda.

Penjabat Gubernur NTB H Lalu Gita Ariadi mengatakan Ikatan Motor Indonesia (IMI) melayangkan surat pemberitahuan pembatalan tersebut ke Federation Internasional Motorcycles (FIM).

"Itu kan ada informasi kita terima, IMI pusat meminta kepada FIM agar menunda pelaksanaan pelaksanaan MXGP 2024 di NTB," kata Gita, Rabu (24/4/2024).

Alasan penundaan pelaksanaan MXGP tersebut lantaran, antara IMI dengan penyelenggara PT Samota Enduro Gemilang (SEG) masih memiliki permasalahan yang belum diselesaikan sejak MXGP 2023.

Baca juga: Ketua IMI NTB Tanggapi Isu Terancam Batalnya MXGP Sumbawa-Lombok 2024

"Jadi antara IMI pusat dengan penyelenggara masih ada permasalahan internal," kata Miq Gita.

MXGP Indonesia dijadwalkan akan berlangsung di di Sirkuit Samota Sumbawa dan Sirkuit Selaparang Kota Mataram.

Ketua IMI NTB Lalu Herman Mahaputra menjelaskan, penundaan pelaksanaan MXGP tidak ada sangkut pautnya dengan Pemerintah Provinsi NTB yang tidak memberikan dukungan anggaran.

MXGP merupakan kegiatan yang murni diselenggarakan pihak swasta berbeda dengan gelaran MotoGP yang diselenggarakan langsung Pemerintah Indonesia.

Baca juga: Evaluasi MXGP Lombok dan Sumbawa 2023: Fasilitas Kesehatan hingga Pengaturan UMKM Perlu Diperbaiki

"Kalau ini yang menyelenggarakan swasta, meminta kepada kami (IMI) untuk mengawal regulasi itu saja, jadi jangan sangkut pautkan dengan pemerintah," kata pria yang akrab disapa Dokter Jack itu.

Direktur RSUD Provinsi NTB itu mengatakan MXGP membutuhkan biaya yang cukup besar sehingga berhasil atau tidaknya pelaksanaan ini penyelenggara.

Meski demikian, hingga saat ini IMI NTB belum diberikan konfirmasi terkait peenundaan pelaksanaan MXGP Indonesia.

"Belum ada saya terima fisiknya (surat penundaan itu), tapi kalau informasi ada, kita juga belum ada surat dari IMI Pusat soal MXGP ini," tandasnya.

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved