Evaluasi MXGP Lombok dan Sumbawa 2023: Fasilitas Kesehatan hingga Pengaturan UMKM Perlu Diperbaiki

MXGP di Indonesia digelar 2 seri di Sumbawa dan Lombok dengan kontrak penyelenggaraan selama 5 tahun

DOK. HUMAS POLRESTA MATARAM
Kapolda NTB Irjen Pol Djoko Poerwanto dan Komandan Lapangan MXGP Lombok dan Sumbawa Lalu Herman Mahaputra memimpin rapat evaluasi MXGP Lombok dan Sumbawa 2023 di Ruang Presisi Polda NTB, Jumat (14/7/2023). 

TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Penyelenggaraan Motocross Grand Prix (MXGP) Lombok akan berlangsung selama 5 tahun sesuai kontrak dengan promotor.

Komandan Lapangan MXGP Lombok dan Sumbawa Lalu Herman Mahaputra mengaku pada 2023 ini adalah pelaksanaan tahun kedua.

MXGP diawali dengan seri Samota Sumbawa pada 2022 lalu, kemudian ditambah menjadi dua seri pada 2023 ini dengan hadirnya seri Lombok di Eks Bandara Selaparang.

"Bahwa MXGP telah melakukan kontrak dengan pemerintah selama 5 tahun, hingga saat ini kegiatan tersebut telah terlaksana 2 kali," ungkapnya.

Ketua IMI NTB ini mengaku masih ada kekurangan dalam balapan lintasan tanah pada akhir Juni dan awal Juli lalu.

Baca juga: NTB MedX, Tim Kesehatan Event Internasional RSUD NTB Terjun di MXGP hingga MotoGP

Hal tersebut dibahas dalam rapat evaluasi untuk dapat dijadikan pelajaran bersama untuk bahan perbaikan pelaksanaan ke depannya.

"Sehingga tahun depan masih sangat besar kesempatan event tersebut akan dilaksanakan kembali di wilayah NTB, terkait dengan pengadaan helikopter sebagai sarana evakuasi darurat, ke depannya akan di komunikasikan kembali kepada Kapolda NTB," jelasnya

Kapolda NTB Irjen Pol Djoko Poerwanto menyampaikan hasil evaluasi mengungkap balapan berjalan sukses meskipun masih ada beberapa hal yang perlu perbaikan atau peningkatan.

"Meskipun kegiatan telah terlaksana dengan sukses, namun masih terdapat beberapa kekurangan untuk sebagai acuan kedepannya, mengingat bahwa kemungkinan besar ditahun seri depan MXGP masih akan dilaksanakan kembali di Provinsi NTB", kata jenderal bintang dua ini.

Djoko berharap pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan MXGP dapat terbuka dan sanggup melakukan perubahan perbaikan untuk ke depannya.

"Untuk EO selaku penyelenggara utama dapat berkoordinasi lebih intens dalam pelaksanaan, untuk menghindari terjadinya miskomunikasi," ucapnya.

Kapolresta Mataram Kombes Pol Mustofa mengatakan bahwa masih banyak terjadi miskomunikasi antara pihak penyelenggara dan pelaksana.

"Berkaitan dengan UMKM masih banyak belum tepat dalam penempatannya, hingga menimbulkan komplain dari EO," urainya.

Mustofa juga menyinggung soal sarana kesehatan yang dianggap belum memadai.

"Perizinan pihak EO seharusnya menyiapkan dengan lebih baik dan perencanaan harus difinalkan secara matang," jelasnya.

Mustofa pun mengungkap perlunya komunikasi EO dengan personel keamanan.

"EO harus dapat meningkatkan komunikasi yang lebih baik lagi, agar tidak terjadi kerancuan pihak keamanan dalam melakukan tindakan," jelasnya

Carsten Group Indonesia selaku penanggungjawab bersedia melakukan perbaikan untuk kelancaran penyelenggaran MXGP di tahun mendatang.

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved