Idul Fitri 2024
Melihat Tradisi Madak Warga Pesisir Lombok Timur, Berburu Biota Laut saat Air Surut
Tradisi Madak sendiri merupakan tradisi berburu hasil laut saat air sedang surut. Mirip seperti tradisi Bau Nyale, di Mandalika, Lombok Tengah.
Penulis: Ahmad Wawan Sugandika | Editor: Sirtupillaili
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Ahmad Wawan Sugandika
TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TIMUR - Beragam cara masyarakat Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) dalam mengisi momen libur lebaran Idulfitri 1445 Hijriah.
Salah satunya tradisi “Madak” yang dilakukan masyarakat pesisir Lombok Timur saat air laut surut.
Tradisi Madak sendiri merupakan tradisi berburu hasil laut saat air sedang surut. Layaknya tradisi bau nyale di Mandalika, dalam tradisi Madak warga mencari berbagai biota laut saat air surut.
Tradisi Madak tahun ini bertepatan dengan momen libur lebaran 2024, sehingga terasa lebih meriah.
Momen ini pun dimanfaatkan para wisatawan yang berkunjung ke Pantai Sunrise Land Lombok, mereka ikut turun mengikuti tradisi rutin setiap bulan dari masyarakat pesisir Labuh Haji.
Baca juga: Warga Padati Destinasi Wisata Selama Libur Lebaran, Polres Lombok Tengah Tingkatkan Patroli
Direktur Sunrise Land Lombok (SLL) Qori' Baiyyinaturrosi mengatakan, pada lebaran Idulfitri 1445 H ini ada peningkatan pengunjung.
Dari catatan pengelola, ada 5 ribu pengunjung yang hadir, mereka dengan antusias mengikuti tradisi Madak bersama keluarga, teman, atau pacar. Mereka berburu biota laut yang terperangkap di antara batu karang.
"Ini (pengunjung) meningkat dari tahun kemarin yang hanya mencapai 2 ribu saja, karena memang lebaran tahun sekarang berbarengan dengan tradisi Madak," ucap pria yang akrab disapa Qori itu, Sabtu (13/4/2024).
Berbagai biota laut berhasil ditangkap warga dalam tradisi Madak ini, antara lain ikan besar maupun kecil, kepiting, lobster, hingga gurita menjadi buah tangan yang didapatkan para wisatawan.
Madak sendiri didapat dari kata sehari-hari masyarakat pesisir Lombok Timur, yakni ajakan untuk berburu ikan laut saat surutnya air laut.
"Madak itu istilah fenomena air laut surut, tapi secara bersamaan berubah status makna dari kebiasaan masyarakat, artinya ajakan untuk masyarakat masuk ke tengah laut saat air laut surut," katanya.
Momen Madak biasanya terjadi 2 kali dalam 1 bulan, dimulai dari H-5/H+5 ketika bulan penuh sinari langit malam, tradisi ini biasanya terjadi cukup panjang, yakni sekira 8 hari berturut-turut.
Di Lombok Timur sendiri tercatat hanya 2 lokasi yang menjalankan tradisi Madak, yakni Jerowaru dan Labuhan Haji.
"Kalau di Jerowaru itu di hutan bakau, sedang di Labuhan Haji ya di sini, di SLL," ujar alumni UGM ini.
lebaran Idulfitri
tradisi Madak
Lombok Timur
Nusa Tenggara Barat
Sunrise Land Lombok Timur
wisata Lombok
Warga Lombok Sambut Idul Fitri dengan Meriah, Arak-arakan Miniatur Masjid Hiasi Pawai Takbiran |
![]() |
---|
20 Link Kartu Ucapan Idul Fitri 2024 untuk Dikirim ke Keluarga dan Teman Via WhatsApp dan Instagram |
![]() |
---|
Bacaan Lafal Takbir Idul Fitri 2024 Bahasa Arab, Latin, dan Artinya: Allahu Akbar, Allahu Akbar! |
![]() |
---|
20 Link Ucapan Selamat Idul Fitri 2024 untuk Sambut Lebaran 1445 Hijriah, Cocok Jadi Status WhatsApp |
![]() |
---|
Lafadz Takbir Idul Fitri 2024/ 1445 Hijriah Lengkap Mulai dari Versi Pendek Hingga Panjangnya! |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.