Mengenal Apa Itu Penyakit Kusta dari Penjelasan Dokter Spesialis Kulit RSUD Provinsi NTB

Penyakit kusta merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri mycobacterium leprae yang menyerang saraf tepi, kulit.

Penulis: Laelatunniam | Editor: Endra Kurniawan
TribunLombok.com/Istimewa
Ilustrasi seseorang yang mengalami penyakit kusta. Berikut penjelasan penyebab, gejala dan cara penyembuhan penyakit kusta dari dokter spesialis kulit RSUD Provinsi NTB. 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Laelatunni'am

TRIBUNLOMBOK. COM, MATARAM - Penyakit kusta merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri mycobacterium leprae yang menyerang saraf tepi, kulit, dan juga dapat menyerang organ tubuh yang lain.

Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin RSUD Provinsi NTB dr. I. G. A Ratna Medikawati, M. Biomed., Sp. KK menjelaskan penyakit kusta pada perkembangannya dapat menyebabkan kelumpuhan dan kecacatan.

"Seseorang yang terkena penyakit kusta ditandai dengan perubahan warna kulit, bisa berubah bercak putih atau bercak merah, " jelas dokter Ratna.

Baca juga: Konten Bunuh Diri Berpotensi Jadi Pemicu, Ini Penjelasan Psikolog RSUD Provinsi NTB

Selain itu juga ditandai dengan kulit kering dan bersisik, rontoknya alias dan bulu mata.

Bakteri mycobacterium leprae dapat menular dari satu orang ke orang lain melalui percikan air liur saat batuk maupun bersin.

Perlu dicatat, kusta bisa menular jika terjadi kontak dalam waktu yang lama. Kusta tidak akan menular hanya karena bersalaman, duduk bersama, atau berhubungan seksual dengan penderita.

Lalu apakah seseorang yang sudah sembuh dari kusta masih bisa menularkan? Dokter Ratna menjelaskan apabila pengobatan dilakukan secara efektif dan penderita dinyatakan sudah sembuh, maka penyakit kusta tidak akan menular.

Terakhir dokter Ratna memberi arahan agar terhindar dari penyakit kusta, yaitu menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat, rajin mencuci tangan, menjaga pola makan dan rajin berolahraga.

"Apabila ada gejala seperti penyakit kusta yang sudah dijelaskan, segeralah berobat ke fasilitas kesehatan agar segera mendapat penanganan," tutupnya.

Baca juga: Kapan Anak Boleh Mendapat Perawatan Kawat Gigi? Berikut Penjelasan Dokter RSUD NTB

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved