Lama Terbengkalai, Pasar Seni Senggigi akan Dipercantik dengan Kucuran Anggaran Rp2,2 Miliar

Keberadaan Pasar Seni Senggigi Kabupaten Lombok Barat, nampaknya masih menjadi perhatian Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).

Penulis: Robby Firmansyah | Editor: Endra Kurniawan
TRIBUNLOMBOK.COM/ROBBY FIRMANSYAH
Salah satu gerai di Pasar Seni Senggigi yang masih aktif berjumlah hingga hari ini. 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Robby Firmansyah

TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Keberadaan Pasar Seni Senggigi Kabupaten Lombok Barat, nampaknya masih menjadi perhatian Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).

Meski sebelumnya pasar yang pernah berjaya di era 90-an itu keberadaannya sempat tidak terurus pasca pandemi Covid-19, di tahun 2024 Pemerintah Pusat melalui Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menggelontorkan Rp2,2 miliar untuk revitalisasinya.

Baca juga: Perang Topat Berhasil Masuk Karisma Event Nusantara 2024 Kemenparekraf RI

Kepala Dinas Pariwisata Provinsi NTB Jamaluddin Malady menjelaskan anggaran yang diberikan pemerintah pusat tersebut baru sebagian, sementara dalam Rancangan Anggaran Belanja (RAB) yang diajukan mengapa Rp46 miliar.

"Mudah-mudahan setelah Pilpres akan ditambah lagi anggarannya, karena sebenarnya kita RAB yang kita ajukan itu Rp46 miliar untuk merevitalisasi Pasar Seni itu," kata Jamal, Senin (29/1/2024).

Revitalisasi Pasar Seni Senggigi itu kata Jamal, sedang dalam perencanaan desain, dan ditargetkan rencana desain tersebut akan rampung pada Maret 2024 ini.

Jamal mengatakan dari pihak Kemenparekraf menginginkan konsep baru dari Pasar Seni tersebut, mirip seperti Marlion Park Singapura semacam tempat konser pinggir pantai.

Baca juga: Tiga Makna Tradisi Perang Topat Menurut Dispar Lombok Barat: Simbol Pluralisme Hingga Penglaris

"Nanti disitu akan menjadi tempat menampilkan kesenian kesenian daerah kita," kata Jamal.

Setelah revitalisasi tersebut tuntas, diharapkan bisa berkontribusi sebagai penyumbang Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari retribusi sewa gerai di Pasar Seni.

"Sekarang kita berlomba lomba mencari potensi potensi sumber PAD," kata Jamal.

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved