Pilpres 2024

Mentan Amran Sulaiman Jawab Kritik Mahfud-Cak Imin soal Food Estate, Ini Wilayah yang Berhasil Panen

Mentan angkat bicara soal cawapres Mahfud MD dan Muhaimin Iskandar (Cak Imin) yang mengkritik program food estate dalam debat cawapres.

Penulis: Sinto | Editor: Endra Kurniawan
TRIBUNLOMBOK.COM/SINTO
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman buka suara terkait program food estate yang disorot oleh cawapres Mahfud MD dan Cak Imin dalam debat cawapres beberapa waktu lalu. 

Laporan Wartawan Tribunlombok.com, Sinto

TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TENGAH - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman angkat bicara soal cawapres Mahfud MD dan Muhaimin Iskandar (Cak Imin) yang mengkritik program food estate dalam debat cawapres beberapa waktu lalu.

Hal tersebut ia ungkapkan dalam kunjungan kerja menanam padi di Desa Batujai, Lombok Tengah, Kamis (25/1/2024).

Amran menjelaskan, pihaknya tidak membantah jika menggunakan polybag sebagai media tanam.

Baca juga: Mahfud MD Kritik Prabowo: Jangan seperti Food Estate yang Gagal dan Merusak Lingkungan

Ia menjelaskan polybag hanya digunakan untuk pengujian varietas yang layak untuk dibuat dalam skala yang lebih besar lagi.

"Tolong rekam baik-baik ya, yang polybag ini tujuannya uji coba untuk menguji penyesuaian lingkungannya, varietasnya, kami uji banyak varietas," jelas Andi Amran.

"Dalam pot itu betul, dalam polybag. Dia menyebutkan 'pot' ya sudah. Setelah berhasil kita cek, baru kita pindahkan 10 hektare yang berhasil," sambungnya.

Amran mengeklaim food estate tersebut telah berhasil setelah diproduksi dalam jumlah besar. Bahkan, panen telah dilakukan.

Diantaranya, food estate di Sumatra, Tulungangung, dan Wonosobo yang berhasil panen komoditas: bawang merah dan bawang putih.

"Kemarin kita panen di Kalimantan, itu jagung hasilnya bagus 10 hektare. Kalau jagung 10 hektare berhasil, itu bukan lagi skala percobaan. Tapi itu sudah tingkat bisa dikomersilkan," terangnya.

Baca juga: Food Estate Perikanan dan Kelautan di NTB, HBK: Potensinya Triliunan Rupiah

Amran mengaku proyek food estate ditujukan untuk jangka panjang. Keberhasilannya tidak bisa dilihat dalam satu dua tahun.

"Tolong kalau kurang paham jangan statement, membuat gaduh. Aku mohon, kalau statement yang datanya tidak valid akan gaduh. Lahan menurun? Solusinya adalah untuk food estate. Food estate untuk anak cucu kita, bukan untuk satu dua tahun atau satu masa presiden, gubernur, bupati," terangnya.

"Untuk 1.000 tahun. Karena solusi ke depan untuk ketahanan pangan adalah food estate. Kita bangun skala besar. Pertanian teknologi modern membutuhkan lahan besar," pungkasnya.

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved