Warek II IAIH Pancor TGH Hudatullah Sayangkan Pengusiran Pengungsi Rohingya oleh Mahasiswa

Wakil Rektor II IAIH Pancor, TGH. Hudatullah MAZ, Lc. MA menyampaikan keprihatinan terhadap pengusiran pengungsi etnis Rohingya yang oleh mahasiswa.

Ahmad Wawan Sugandika/TribunLombok.com
Wakil Rektor II IAIH Pancor, TGH. Hudatullah MAZ, Lc. MA saat memberikan keterangan terkait pengusiran pengungsi Rohingya oleh mahasiswa di Aceh. 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Ahmad Wawan Sugandika

TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TIMUR - Wakil Rektor II Institut Agama Islam Hamzanwadi (IAIH) Pancor Lombok Timur, TGH Hudatullah MAZ, Lc. MA menyampaikan keprihatinan terhadap pengusiran pengungsi etnis Rohingya yang dilakukan oleh sekelompok mahasiswa di Aceh.

Menurutnya, semua pihak harus melihat dari segala sisi soal pengungsi Rohingya ini, dimana bukan hanya saja persoalan kemanusiaan, namun juga persoalan agama bahkan persoalan keimanan.

"Mereka ini diusir oleh negaranya sendiri dan tidak diberikan warga negara, tidak diakui sebagai rakyat karena agama mereka muslim, karena iman. Kalau sesama beriman kan harus ditolong, harus dibantu," ucap TGH. Hudatullah setelah dikonfirmasi, Kamis (4/1/2024).

Disebutkannya, selain Palestina, satu saudara seiman yang perlu uluran tangan saat ini juga Rohingya, pasalnya mereka adalah orang-orang yang tidak ada daya upaya untuk melawan apa yang dilakukan pemerintah Myanmar kepadanya.

Baca juga: Detik-detik TNI AL Buntuti Kapal Kayu Pengangkut Etnis Rohingya yang Diduga Korban TPPO

Oleh karenanya kata dia, jika saja mahasiswa melihat dari sudut pandang kejiwaan dari para pengungsi, dengan pengusiran paksa bahkan menggunakan kekerasan yang dialaminya tentu pengusiran tersebut tidak akan dilakukan.

Sayangnya lanjut dia, mahasiswa yang melakukan pengusiran tidak begitu mengerti tentang apa yang dialami oleh para pengungsi Rohingya.

"Bisa juga karena mahasiswa ini kan berbagai latar belakang, ada yang kadang-kadang tidak menitikberatkan kepada sama-sama beragama, walaupun lain negara dan mereka kan nggak punya kewarganegaraan," ungkapnya.

Ia juga menjawab perihal banyak dari mereka yang kurang bersyukur, bahkan dengan adanya kasus pengungsi Rohingyadi Malaysia yang menuntut tanah merupakan perilaku dari segelintir oknum.

"Hanya sebagian (yang menuntut) kan nggak bisa dianggap semuanya, begitu Kemudian kita tidak tahu kedepannya mungkin ada perubahan-perubahan (prilaku)," jelasnya.

Menurutnya, para pengungsi Rohingya lebih pasnya untuk sementara ditampung di tempat atau wilayah yang terisolir.

Baca juga: Soal Pengungsi Rohingya, Sekjen Kemenag: Ditolak karena Kedaulatan yang Harus Dijaga

"Sebarkan di pulau yang terisolir, karena kalau dia akan kontak dengan masyarakat kita mungkin dikhawatirkan akan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan," imbuhnya.

Terlepas dari segelintir problem, ditegaskannya dari segi agama semua pihak diharuskan membantu saudara seiman, se-Islam yang membutuhkan pertolongan.

"Saya yakin pemerintah bisa untuk mengatasi masalah-masalah yang terjadi di kalangan mereka," tutupnya.

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved