Ruang Kepala SMPN 2 Monta Disegel

Cerita Guru SMPN 2 Monta 3 Bulan Tak Terima Gaji, Tetap Berangkat Mengajar ke Sekolah

Seorang guru SMPN 2 Monta mengaku baru kali ini mengalami keterlambatan pembayaran gaji.

Penulis: Toni Hermawan | Editor: Wahyu Widiyantoro
Tangkap layar
Tangkapan layar video guru dan staf SMPN 2 Monta, Kabupaten Bima saat menyegel ruangan kepala sekolah. 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Toni Hermawan

TRIBUNLOMBOK.COM, BIMA - Ruang kepala SMPN 2 Monta disegel menggunakan bilahan bambu, Selasa (2/1/2024).

Aksi penyegelan itu buntut dari menunggaknya pembayaran gaji guru dan staf bulan Oktober hingga Desember 2023.

Seorang guru SMPN 2 Monta mengaku baru kali ini mengalami keterlambatan pembayaran gaji.

"Baru kali ini serentak semua guru dan TU," keluh guru dimaksud yang namanya enggan dikutip ini kepada TribunLombok.com, Kamis (4/1/2024).

Baca juga: Kadis Dikbudpora Kabupaten Bima Bakal Turun Langsung ke SMPN 2 Monta Buntut Penyegelan Ruang Kepsek

Untuk biaya sehari-hari, dia harus merogoh kantong sendiri.

Beruntung lokasi sekolah dengan tempat mengajarnya tidak jauh sehingga bisa ditempuh dengan berjalan kaki.

Meski demikian dia prihatiin dengan rekan-rekan kerjanya yang tempat tinggalnya cukup jauh.

"Harus isi bensin dan lain-lain sedangkan honor tidak ada," tambahnya.

Ia bersama rekan kerjanya berharap honor dapat diberikan dan dinas terkait diminta untuk mengecek secara langsung kondisi sekolah.

Baca juga: Aktivitas Belajar Mengajar di SMPN 2 Monta Tak Terganggu Aksi Segel Ruang Kepala Sekolah

Sebab sekolah dinilai masih kekurangan kursi dan meja belajar.

"Keadaan SMPN 2 Monta dari kursi meja pun sudah tidak layak pakai setiap ruangan hanya ada beberapa kursi meja," katanya.

Guru lainnya, Herman mengatakan meskipun ada penyegelan namun kewajiban mengajar tetap dijalankan oleh para guru.

"Itu pasti, untuk kegitan belajar mengajar tetap aktif," terang Herman saat dikonfirmasi, Rabu (3/1/2024).

Herman mengaku prihatin dengan kondisi para guru dan staf lainnya yang cukup jauh jarak tempuh antara sekolah dan rumah. Sebab untuk biaya transportasi harus merogoh kantong sendiri.

Halaman
12
Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved