Pertama di NTB, Kampus IAIH Pancor akan Kirim Mahasiswa KKN ke Luar Negeri

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Ahmad Wawan Sugandika

TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TIMUR - Kampus Institut Agama Islam Hamzanwadi (IAIH NWDI) Pancor Lombok Timur akan menjadi kampus NTB pertama yang melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Internasional pada tahun 2024.

Negara tujuan KKN perdana adalah wilayah Pattani Thailand Selatan, provinsi yang mayoritas dihuni masyarakat muslim.

Wakil Rektor III IAIH Dr. Hayyi Akrom menjelaskan, diberangkatkannya mahasiswa melakukan KKN di negeri Gajah Putih memiliki sejumlah misi.

Baca juga: Kenalkan Kampus ke Kancah Dunia, IAIH NW Lombok Timur Genjot Dosen Tulis Jurnal Terindeks Scopus

Pertama diharapkan kedatangan mahasiswa IAIH Pancor bisa jadi magnet agar kedepannya akan ada calon mahasiswa dari Thailand yang berniat kuliah di IAIH. Selain juga sebagai ajang pencarian ilmu dan pengalaman yang berbeda.

"Adik-adik ini besok selain berbagi ilmu keislaman dalam konsep yang lebih luas juga sebagai ajang dakwah agar kedepannya masyarakat yang ada di sana mau dan tertarik untuk menyekolahkan anaknya di IAIH," ucapnya menjawab TribunLombok.com saat ditemui di ruangannya, Rabu (3/1/2024).

Tujuan selanjutnya pengiriman mahasiswa juga memberikan pengalaman langsung kepada mahasiswa dalam lintas negara dalam upaya mempelajari bagaimana kecanggihan teknologi negara luar negeri.

Hayyi menjelaskan, adapun konsep KKN yang akan diberikan kepada masyarakat adalah pengenalan dan pengayaan ilmu-ilmu tentang keislaman yang berlangsung selama satu bulan.

"Insya Allah Akhir Januari atau awal Februari akan berangkat dan Insya Allah sesuai MoU kami bersama beberapa teman di sana adik-adik ini akan mendapat fasilitas gratis," katanya.

Baca juga: Studium Generale IAIH NW Lotim Bahas Peningkatan Kompetensi Diri untuk Hadapi Era Civil Society 5.0

Sementara untuk bahasa, nantinya mahasiswa dan mahasiswi akan diberikan bahasa Thailand dasar yang akan dipandu langsung dua mahasiswa Thailand yang kuliah di IAIH.

Terakhir Hayyi membeberkan, untuk gelombang pertama akan diberangkatkan dua kelompok dengan jumlah total 16 mahasiswa.

"Diambil dari semua prodi dengan persyaratan yang cukup ketat seperti administrasi, keilmuannya dari aspek penguasaan Islam, dan pemahaman keaswajaannya," tutupnya.

(*)