Influencer Kritik Bansos di Medsos
Klarifikasi Influencer Lombok Tengah Soal Protes Bansos di Medsos yang Berujung Dilaporkan ke Polisi
Temajong angkat bicara di balik alasannya mengunggah video kritik Bansos yang membuatnya dilaporkan ke polisi itu
Penulis: Sinto | Editor: Wahyu Widiyantoro
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Sinto
TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TENGAH - Lalu Abdus Syukur (24), warga Desa Sukarara, Lombok Tengah dilaporkan ke polisi buntut pernyataannya yang mengkritik kepala dusun soal bantuan sosial (Bansos).
Abdus Syukur yang aktif di media sosial (Medsos) Facebook dengan nama alias Temajong L AS ini mengkritik kepala dusunnya setelah dianggap tidak memberikan bantuan pemerintah yang tepat sasaran kepada warganya.
Kritikan tersebut kemudian viral di akun Facebook Temajong L AS yang kini telah ditonton 286.518 kali, 4620 orang membagikan, 1.630 komentar, dan 4.586 orang menyukai.
Atas unggahan tersebut akhirnya, Temajong dilaporkan forum kadus Se-Lombok Tengah, Selasa (3/12/2023) yang dikoordinasikan Ketua Forum Kadus Lalu Welli Viddi Hamid.
Baca juga: Warga Miskin Ekstrem di Lombok Timur Dipastikan Dapat Bansos Tahun 2024
Temajong pun angkat bicara di balik alasannya mengunggah video kritik yang kini menyita perhatian publik tersebut.
Temajong memastikan dirinya tidak ada kepentingan pribadi sedikit pun dalam membuat konten yang ia unggah di media sosial.
"Misalkan saya membuat video tersebut untuk kepentingan saya sendiri ya mungkin saya tidak membutuhkan bantuan bahasanya seperti itulah kira-kira," jelas Temajong.
Dikatakannya, dirinya saat ini tidak membutuhkan bantuan karena dirinya merasa punya jiwa masyarakat yang pernah berada di titik tersebut.
Temajong dulunya tidak punya rumah, hidup luntang-lantung hingga makan sehari-hari saja merasa dirinya sangat susah.
Baca juga: 5 Daftar Bansos BLT yang Cair Bulan Desember 2023: BPNT, PKH, PIP, El Nino Hingga Bansos Beras 10KG
"Dulu saat kecil tinggal bersama almarhum nenek saya. Beliau dulunya sampai minta nasi basi dijemur lagi dan digoreng untuk dimakan. Beliau juga pungut biji durian, memulung kesana kemari buat menghidupi saya," jelas Temajong.
Temajong mengungkapkan, saat kecil dirinya tinggal bersama neneknya karena orang tuanya sudah tidak ada.
Ayahnya meninggal saat ia duduk di bangku kelas 2 SMP sementara ibunya meninggalkan dirinya saat masih bayi berumur 3 bulan.
Dengan kondisi yang serba kekurangan dan terhimpit kemiskinan, Temajong muda akhirnya berhenti di sekolah.
Akhirnya Temajong muda pergi bekerja dan merantau hingga ke luar kota mulai dari Jakarta, Bali, Bogor, Surabaya untuk mengais rezeki demi menyambung hidup.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.