Kilas Balik MGPA 2023: Pengelolaan Event, Pemberdayaan Warga Lokal hingga Balapan Mobil Pertama
Mandalika Grand Prix Association (MGPA) sukses menutup tahun 2023 dengan capaian yang membanggakan di Pertamina Mandalika International Circuit.
Penulis: Sinto | Editor: Endra Kurniawan
Priandhi selanjutnya terus berupaya untuk mengurangi orang asing yang dimulai secara bertahap pada MotoGP 2022 dan terus dikurangi signifikan pada MotoGP 2023.
"Kami selanjutnya terus isi dengan orang Indonesia. Adanya orang asing menurut saya wajar karena semua yang bekerja di Sirkuit ini tidak pernah yang ada bekerja di sirkuit sebelumnya atau menggeluti dunia Motorsport. Yang hobby otomotif banyak tapi yang motorsport inikan beda," jelas pria yang akrab disapa Andhi ini.
Priandhi yang juga eks pembalap ini menjelaskan, dirinya bukan bermaksud untuk menonjolkan diri akan tetapi yang geluti dunia motorsport waktu itu hanya Priandhi sendiri, Denny Pribadi, dan Joice Tejo.
Dengan hanya segelintir orang yang menggeluti dunia motorsport membuat ia mengelola event balapan di Sirkuit Mandalika pada tahun 2022 menjadi sangat berat.
Dengan semangat untuk memberdayakan masyarakat Nusa Tenggara Barat (NTB) akhirnya Priandhi berusaha untuk agar mereka yang dari nasional bisa diperkecil melalui event WSBK Mandalika 2022 dan WSBK 2023.
"Mayoritas yang menjadi marshal dan pengelola balapan serta side event adalah warga KTP NTB di ajang WSBK 2022 dan 2023. Itu hanya jaraknya hanya satu tahun dari tadinya asing 50 persen dan nasional 50 persen, pada WSBK 2023 menjadi 95 persen warga lokal," beber Priandhi.
Dengan hanya waktu satu tahun dari 2022 sampai 2023, sebuah perjalanan yang cukup kencang sekali dilakukan oleh MGPA untuk memberikan pemahaman keilmuan untuk menjalani kegiatan motorsport maupun non-motosport di Sirkuit Mandalika.
Baca juga: Cerita Paskibra MAN 2 Mataram Ikut Lomba Yamaha Fazzio Youth di Sirkuit Mandalika
Sirkuit Mandalika sejatinya bukan hanya tentang balapan namun juga ada non balapan seperti kegiatan Lampaq (jalan-jalan) di Sirkuit, hari difabel nasional, wisuda, MICE dan lain sebagainya.
Dengan perjalanan satu tahun yang penuh lika-liku tersebut, bagi Priandhi merupakan perjalanan yang sangat hebat.
Hal ini kalau bukan karena MGPA bekerja banting tulang merubah maka akan sangat susah dalam satu tahun merubah pola pikir yang tergabung dalam pengelolaan event di Sirkuit Mandalika.
"Yang tadinya ngerasa berada dibawah bule, yang ngerasa tadinya nggak bisa karena kalah pintar, yang tadinya semuanya harus bule, Alhamdulillah pada awal tahun 2023 bisa kita ambil alih," beber Priandhi.
Priandhi menjelaskan, bulenya saat ini bisa dihitung jari dan sebenarnya bisa digantikan oleh pihak MGPA.
Namun, karena mereka sudah dekat dengan Dorna dan dekat dengan pemilik lisensi balapan lainnya, jadi pihaknya berpikir membiarkan mereka ada di Sirkuit Mandalika.
Perusahaannya dipakai oleh MGPA, orang ini merupakan pimpinan utama, tanda tangannya adalah mereka dan pihak MGPA bekerja untuk dan atas nama mereka.
Priandhi menjelaskan, sebelumnya MGPA harus meminjam 'pasukan' dari sirkuit Sepang, Malaysia pada Asia Talent Cup, WorldSBK, hingga MotoGP Indonesia 2022 kemarin akibat marshal yang masih belum begitu berpengalaman.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.