Menakar Peluang Kades di NTB Maju Pilkada 2024

Kades dinilai memiliki pemahaman yang mendalam tentang kebutuhan dan dinamika lokal di tengah-tengah masyarakat

Tribunnews/Jeprima
Ilustrasi. Petugas Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Depok, Dani Yudianda memeriksa kotak suara yang telah dirakit di Gudang Logistik KPU Kota Depok, Jawa Barat, Jumat (13/11/2020). Lembaga Kajian Sosial dan Politik NTB, Mi6 mengungkap hitung-hitungan peluang Pilkada 2024 diikuti calon dengan latar belakang Kades. 

Evolusi Kepemimpinan Lokal

Di sisi lain, tampilnya para Kades di panggung Pilkada 2024, kata Didu, akan turut menghadirkan evolusi kepemimpinan lokal yang alamiah.

Pilkada adalah jalan demokrasi terbaik untuk menghadirkan evolusi kepemimpinan di tingkat lokal tersebut.

"Seorang Kades yang maju di Pilkada bukan hanya mewakili suara desa, tetapi juga menginspirasi perubahan positif di seluruh daerah. Inilah evolusi dan kepemimpinan lokal alamiah yang sesungguhnya," tandas Didu.

Karena itu, bagi Didu, majunya Kades sebagai calon kepala daerah akan dapat membawa perubahan signifikan dalam pengembangan daerah.

Baca juga: Mendagri Usul Pilkada 2024 Dipercepat: Kepala Daerah Terpilih Dilantik Paling Lambat 1 Januari 2025

Desa yang kuat dan mandiri dapat menjadi fondasi yang solid untuk kemajuan yang berkelanjutan di tingkat yang lebih luas.

Pada saat yang sama, kemunculan figur Kades di Pilkada, akan menjadi sebuah angin segar bagi pesta demokrasi.

Sebab, selama ini kata Didu, pesta demokrasi selalu acap diwarnai dengan masih tingginya masyarakat yang tidak datang ke bilik suara untuk menyalurkan hak pilihnya.

Didu mencontohkan, di Pulau Lombok misalnya. Pada Pemilu Legislatif tahun 2019 lalu, total ada 2.700.836 pemilih di Pulau Seribu Masjid.

Namun, di antara mereka, hanya 2.146.122 yang menggunakan hak pilih. Itu pun, dari mereka yang memilih tersebut, terdapat 276.313 suaranya dinyatakan tidak sah.

Ketua Demokrat NTB Indra Jaya Usman Beri Sinyal Maju Pilkada 2024

Sementara angka golput Pileg 2019 di Pulau Lombok sebanyak 554.714 pemilih.

Pun begitu pada Pilpres 2019. Di NTB, dari total 3.040.686 pemilih, hanya 2.289.316 yang datang ke bilik suara dan menyalurkan hak pilihnya.

Sehingga total ada 751.370 pemilih yang golput. Sebuah angka yang tentu saja sangat besar.

Majunya Kades dalam Pilkada 2024, menurut hasil kajian Mi6, akan dapat berkontribusi positif terhadap peningkatan partisipasi masyarakat dalam ajang pesta demokrasi.

Sebab, kata Didu, hadirnya kandidat dari Kades, akan menjadikan pesta demokrasi lebih berwarna.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved