Nama Dusun di Kabupaten Lombok Barat Mirip Calon Presiden 2024 Ganjar Pranowo

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Robby Firmansyah

TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM- Sebuah dusun di Desa Mereje, Kecamatan Lembar, Kabupaten Lombok Barat, memiliki nama yang unik. Mirip dengan nama calon presiden Ganjar Pranowo.

Namanya Dusun Ganjar. Nama dusun ini sudah ada sejak ratusan tahun yang lalu. Belum diketahui asal usul penamaan dusun tersebut.

Baca juga: Warga Dusun Ganjar Lombok Barat Bersyukur Terima Bantuan Sumur Bor dari Relawan Ganjar NTB

Kepala Lembaga Adat Umat Budha Dusun Ganjar, Nurasih Napano (51) menjelaskan, sejak dulu masyarakat di dusun tersebut bergotong royong.

"Di sini biasa diartikan sebagai banjar. Saling bantu mungkin itu asal katanya, banjar jadi ganjar," jelas Nurasih, Sabtu (25/11/2023).

Dusun Ganjar terletak di pegunungan. Untuk sampai di tempat tersebut harus melewati jalan berkelok, menurun serta menanjak. Umumnya warga di sana bekerja sebagai peternak dan petani.

Dusun Ganjar dihuni oleh umat Islam dan umat Budha. Di tempat tersebut tempat ibadah wihara dan masjid berdiri secara berdampingan.

Dusun tersebut belum pernah dikunjungi oleh Ganjar Pranowo, yang saat ini merupakan calon presiden nomor urut tiga.

Masyarakat berharap bisa didatangi oleh Ganjar suatu saat nanti.

Meskipun belum pernah dikunjungi oleh mantan Gubernur Jawa Tengah tersebut, namun dusun tersebut mendapatkan bantuan secara langsung dari Ganjar berupa sumur bor.

Bantuan tersebut diberikan Ganjar Pranowo melalui Relawan Teman Ganjar (Tegar) NTB. Pengerjaannya dilakukan oleh relawan.

Sumur bor akan dibangun di dekat wihara yang diharapkan bermanfaat untuk kegiatan adat maupun untuk kebutuhan masyarakat sehari-hari.

"Bantuan tersebut dari Pak Ganjar langsung, semoga bermanfaat untuk masyarakat di sini," kata I Wayan Santiasa yang merupakan koordinator Relawan Tegar NTB.

Masyarakat merasa bersyukur dengan bantuan tersebut sebab Dusun Ganjar yang berada di pegunungan. Mereka kesulitan mendapatkan air bersih di kala musim kemarau seperti saat ini. (*)