Berita Lombok Timur

Mujahidin NTB dan Ormas Islam Se-Pulau Lombok Gelar Aksi Bela Palestina di Taman Selong

Massa menyebut penindasan terhadap Palestina saat ini bukan hanya sekedar konflik politik ataupun perebutan tanah di sekitar Gaza

TRIBUNLOMBOK.COM/AHMAD WAWAN SUGANDIKA
massa aksi yang tergabung dalam Majelis Mujahidin Nusa Tenggara Barat (NTB) bersama Organisasi Islam se-Pulau Lombok menggelar aksi damai Palestina di simpang BRI depan Taman Rinjani Selong Minggu (5/11/2023). 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Ahmad Wawan Sugandika

TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TIMUR - Ratusan massa aksi yang tergabung dalam Majelis Mujahidin Nusa Tenggara Barat (NTB) bersama Organisasi Islam se-Pulau Lombok menggelar aksi damai Palestina.

Aksi tersebut dilakukan di simpang BRI depan Taman Rinjani Selong, massa aksi berkumpul dalam satu komando bertajuk Gerakan Aksi Damai (Gerda Al-Aqsa), Minggu (5/11/2023).

Aksi ini sebgai bentuk dukungan masyarakat NTB kepada Palestina yang saat ini masih memperjuangkan kemerdekaan dari zionis Israel.

Komandan Majelis Mujahidin NTB, Muzhan Abu Raka menyampaikan sesuai dengan tuntutan konstitusi sesuai Undang-undang Dasar (UUD) tahun 1945 bahwa kemerdekaan adalah hak segala bangsa.

Baca juga: NW Kecam Serangan Israel ke Gaza Palestina, Serukan Pemimpin Dunia Kedepankan Perdamaian

Selain itu, ada pula Sila kedua mengatakan bahwa kemanusiaan yang adil dan beradab.

"Ini landasan kita sebagai hukum. Palestina adalah saudara muslim kita yang saat ini sedang kita perjuangkan, kemudian HAM sedang kita gaungkan. Saudara muslim kita di Palestina dijajah oleh zionis Israel," ucap Muzhan.

Penindasan terhadap Palestina saat ini bukan hanya sekedar konflik politik ataupun perebutan tanah di sekitar Gaza.

Melainkan bentuk umat menjaga Masjid Al Aqsa.

Peristiwa Palestina mengajarkan bahwa umat islam di seluruh dunia harus bersatu.

Baca juga: Ketua Yayasan Ponpes NWDI Nilai Ganjar-Mahfud MD Tegas Soal Kemerdekaan Palestina

"Maka disini lah urgensi yang namanya menentang para penjajah dan agresor," katanya.

Oleh karenanya, pejuang HAM diharapkan dapat menjadi perekat umat Islam itu sendiri.

"Disini Allah menyaring kita siapa yang peduli betul orang beriman dan siapa yang munafik, siapa yang pejuang dan siapa yang pecundang," lanjutnya.

Ditegaskannya pula, bahwa pembelaan Al-aqsa ini tidak terkait dengan jaringan terorisme.

"Tidak ada hubungannya dengan terorisme. Ini murni bentuk kepedulian kita terhadap saudara kita yang terjajah dan ini adalah tuntutan konstitusi kita," tutupnya.

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved