RSUD Provinsi NTB

Perdatin Bersama RSUD Provinsi NTB Adakan Pengobatan Nyeri Kronis

Acara ini merupakan rangkaian kegiatan dalam rangka peringatan ulang tahun Perdatin dan pelantikan pengurus baru Perdatin NTB.

Penulis: Robby Firmansyah | Editor: Dion DB Putra
HUMAS RSUD PROVINSI NTB
Dokter dari RSUD Provinsi NTB, dr Ni Made Ayu Suria Mariati. 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Robby Firmansyah

TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM- Perhimpunan Dokter Spesialis Anestesi (Perdatin) Nusa Tenggara Barat (NTB) bekerjasama dengan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) NTB akan mengadakan bakti sosial (baksos) pengobatan nyeri kronis terutama low back pain, Sabtu (4/11/2023).

Acara ini merupakan rangkaian kegiatan dalam rangka peringatan ulang tahun Perdatin dan pelantikan pengurus baru Perdatin NTB serta rangkaian HUT ke-54 RSUD Provinsi NTB.

Baksos ini menghadirkan beberapa pakar nyeri yakni dr. Mirza Koeshardiandi, Sp.An-TI , FIPM, FIPP, dr. Willy Halim, PhD, FIPP , dan Dr. Dr. Ristiawan, Sp.An-TI, Subsp. MN (K), FIPP.

Baksos ini dipersembahkan untuk penderita nyeri kronis dari beberapa Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) di Lombok.

Acara yang berlangsung di kamar operasi RSUDP NTB meliputi kegiatan penyuluhan, konsultasi, dan terapi intervensi nyeri dengan bantuan peralatan radiologi oleh para dokter spesialis anestesi.

Perwakilan Perdatin NTB, dr Ni Made Ayu Suria Mariati mengatakan Baksos tersebut merupakan bagian dari pengabdian mereka kepada masyarakat.

"Harapannya dengan acara ini Perdatin dapat memberikan penanganan terhadap nyeri kronis, utamanya nyeri punggung bawah yang memiliki angka kejadian tinggi di NTB," kata Made Ayu Suria, Jumat (3/11/2023).

Kegiatan ini pun untuk memperkenalkan salah satu layanan dokter spesialis anestesi yakni penanganan nyeri kronis minimal intervensi tanpa operasi dengan tindakan mutakhir seperti ganglion impar, lumbar facet joint and medial branch block fluoroscopy, dan lumbar dorsal root ganglion injection fluoroscopy.

Langkah tersebut merupakan tindakan penanganan nyeri kronis utamanya pada nyeri punggung bawah yang dirasakan lebih dari 3 minggu.

Banyak pasien di Jawa-Bali yang telah merasakan manfaat dari terapi tersebut. Diharapkan masyarakat NTB dengan keluhan nyeri kronis juga bisa mendapatkan terapi terkini tersebut.

Melalui kegiatan ini, masyarakat apat teredukasi dan mengetahui waktu yang tepat apabila membutuhkan terapi nyeri.

Nyeri yang intensitasnya berat dan berlangsung lama tentunya akan mempengaruhi kualitas hidup orang yang mengalaminya.

Bisa terjadi gangguan tidur, cemas, perubahan metabolisme dan peningkatan kerja jantung yang dapat membahayakan fungsi tubuh jika berlangsung lama.

Oleh karena itu penting sekali menangani nyeri apalagi yang sudah berlangsung lama. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved