Chord Lagu Sasak

Polisi yang Intai Terduga Teroris di Lombok Timur Sempat Dikira Maling

Pihak kepolisian berjaga bergantian setiap tahunnya mengintai gerak-gerik terduga M

Dok.Istimewa
Kondisi rumah terduga troris asal Jenggik, Kecamatan Terara Lombok Timur yang sepi, Kamis (19/10/2023). Pihak kepolisian berjaga bergantian setiap tahunnya mengintai gerak-gerik terduga M. 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Ahmad Wawan Sugandika

TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TIMUR - Kasus warga Dusun Majelo, Desa Terara, Lombok Timur inisial M (40) yang diduga jaringan teroris menyita perhatian publik.

Rupanya kediaman terduga M sudah diawasi Tim Densus 88 Antiteror sejak 2017 lalu.

Kepala Wilayah Kekawilan Majelo Timur Lalu Nasirudin mengungkapkan pernah curiga soal adanya 5 orang yang mengintai rumah M.

"Saya pikir dia maling taunya pas saya tanya dia ngakunya polisi, dan itu terjadi tahun 2017 lalu," ucap Nasirudin, saat ditemui TribunLombok.com, Jumat (20/10/2023).

Baca juga: Kesaksian Ibu Terduga Teroris di Lombok Timur saat Anaknya Ditangkap

Dikatakannya, saat itu dirinya tidak sepenuhnya tau alasan pihak kepolisian melakukan pengintaian tersebut.

Pihaknya hanya diminta untuk tidak membocorkan kegiatan operasi intelijen itu.

Bahkan, kata dia, pihak kepolisian berjaga bergantian setiap tahunnya mengintai gerak-gerik terduga M.

"Itu intelnya setiap tahun bergantian, dia ngintainya dari bengkel yang di sebelah barat itu, ada juga yang sampai buat KTP Jenggik," ungkapnya.

Pada saat penangkapan, dirinya juga tak kaget.

Baca juga: Pengakuan Ibu Terduga Terorisme di Lombok Timur, Perilaku Anaknya Berubah Sejak Pulang Jadi TKI

Nasirudin juga sudah mengira ada hal yang mencurigakan dari gerak gerik M.

Lantaran terduga M juga yang masih berstatus keluarga dengan Nasirudin terkesan tertutup.

Bahkan pada acara keagamaan seperti zikiran hingga maulidan terduga M terkesan menolak ketika diajak.

"Apabila ada salah seorang warga kita meninggal kan tradisi disini itu zikiran selama 9 hari, nah dia (terduga M) tak pernah mau ikut kalau diajak," ungkapnya.

Nasirudin membenarkan M sebelumnya pernah menjadi Pekerja Migran Indonesia (PMI).

Halaman
12
Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved